Lumajang, (DOC) – Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Republik Indonesia, AA La Nyalla Mattalitti menyampaikan agar pemilihan Presiden kembali di pilih oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat atau MPR.
Hal itu disampaikan AA La Nyalla saat bertemu seluruh Kepala Desa se-Kabupaten Lumajang dalam acara aspirasi masyarakat di Pendopo Arya Wiraraja, Rabu (10/1/2023).
“Itulah yang kita sekarang tuntut siapapun presiden yang jadi, dia harus punya komitmen bahwa untuk akan datang pemilihan presiden sudah harus melalui MPR agar bisa melibatkan seluruh rakyat Indonesia,” ujar La Nyalla disambut tepuk tangan para kades,” ujarnya.
Menurutnya. Pemilihan presiden melalui pemilihan umum berarti hanya partai politik yang memilih presiden bukan penyuluhan rakyat.
“Karena penyuluhan rakyat itu ada di MPR yang terdiri dari utusan golongan utusan daerah dan DPR,” jelas mantan Ketua PSSI.
AA La Nyalla mengungkapkan, suara rakyat indonesia lebih banyak dari jumlah partai politik.
“Partai politik cuman berapa. Sebagian kecil. Jadi pemilihan presiden itu melalui perwakilan-perwakilan. Dari para kepala desa, ilmuwan, para pemuka agama. Jadi kembali kepada dulu,” katanya.
Saat ini, kata dia, sekarang partai politik dikasih batas 20 persen, akibatnya seperti terjadi polarisasi jor-joran buang-buang duwit.
“Akhirnya apa? Koruptor banyak. Sama aja kita membina koruptor-koruptor. Menciptakan koruptor baru,” tandasnya.
La Nyalla mengaku tidak ada urusan. Pihaknya sebagai Ketua DPD RI, bukan partai politik jadi mewakili rakyat Indonesia.
“Saya tidak urusan, Bahwa saya sebagai DPD bukan partai politik. Jadi saya mewakili rakyat indonsia. Kita Independen,” pungkasnya. (Imam)