Surabaya,(DOC) – Untuk meredam trauma yang dialami oleh 3 orang siswa SDN Sidomulyo I Surabaya yang dicubit dan dimarahi oleh oknum guru karena siswa salah mengerjakan tugas akan mendapat pendamping psikolog dari Dinas Pendidikan Kota (Dispendik) Surabaya.
Menurut Kepala Dispendik Surabaya, Ikhsan, pendamping psikolog itu akan disiapkan mulai besok, Rabu(24/7/2019). Pendampingan ini dirasa perlu terutama bagi dua siswa yang enggan masuk sekolah akibat insiden tersebut.
“Kami akan menyiapkan besok, psikolog untuk melakukan pendampingan anak-anak tadi disekolah,” ujar Ikhsan, Selasa(23/7/2019).
Ikhsan menambahkan, bahwa dirinya telah melakukan mediasi antara Wali Murid, Guru dan Kepala Sekolah SDN Simomulyo 1. Dalam kesempatan itu, dirinya menyampaikan permintaan maaf.
“Saya sempat berkomunikasi dengan pihak orangtua, saya atasnama pribadi, nama dinas dan pemerintah Kota Surabaya meminta maaf,” tandasnya.
Ikhsan juga memastikan bahwa tidak ada kejadian serupa yang menimpa siswa lainnya sebelum insiden tersebut.
“Insya Allah kayaknya nggak, karena saya sudah ketemu dengan kepala sekolah dan gurunya. Cerita kepala sekolah dan gurunya tidak pernah ada sebelumnya,” ujar Ikhsan.
Selain siswa korban, Dispendik Surabaya juga akan memberikan pendampingan psikologi kepada oknum guru yang melakukan pencubitan.
Pendampingan ini guna mengetahui, apakah oknum guru yang berstatus ASN memiliki problem lain diluar sekolah.
“Kami akan melakukan pembinaan dan pendampingan terhadap guru tersebut, sambil kita evaluasi bersama kondisinya seperti apa, sambil dipantau sepenuhnya. Pendalaman psikologinya juga dilakukan karena kita belum tahu kenapa terjadi seperti itu,” pungkasnya.
Sementara itu, informasi lain menyebutkan bahwa seorang Wali Murid siswa kelas IV SDN Simomulyo I, Arif Harmoko membenarkan adanya mediasai antara Kepala Sekolah, Guru dan Dinas Pendidikan Surabaya atas insiden tersebut.
“Tadi memang istri saya sempat ketemu dengan Kepala Sekolah SDN Simomulyo I Surabaya, dan saya juga di telpon oleh Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya Ikhsan. Namun masih nunggu dan belum selesai,” kata Arif Harmoko.(robby/r7)