D-ONENEWS.COM

Fenomena Halocline di Selat Madura Mirip Sekat Air Laut di Selat Gilbraltar Eropa

Foto: Fenomena Halocline di Selat Madura(Sekitar Jembatan Suramadu) sepanjang 60 kilometer hingga perairan laut Sampang Madura, Rabu(20/3/2019)

Surabaya,(DOC) – Sebuah fenomena alam muncul di Selat Madura beberapa hari terakhir ini. Tepatnya disekitar jembatan Suramadu, Rabu(20/3/2019), permukaan air lautnya terlihat mirip seperti air laut di Selat Gibraltar atau selat yang memisahkan benua Afrika dan Eropa, tepatnya antara negera Maroko dan Spanyol.

Air laut di sekitar jembatan Suramadu, juga terlihat terbelah seperti ada sekat pembatas. 

Foto : Air laut di Selat Gibraltar atau selat pemisah benua Afrika dan Eropa yang tak bisa bersatu dan tersekat seperti di firmankan Allah SWT di dalam Alquran, surat Ar-Rahman ayat 19 dan 20.(sumber google)

Satu sisi berwarna biru, sisi yang lain berwarna cokelat seperti air lumpur.

Fenomena alam yang disebut dengan istilah Halocline ini, telah menjadi viral di sosial media, ketika seorang pengendara motor mengabadikan fenomena Halocline diatas jembatan Suramadu dan mengunggahnya dengan durasi 29 detik.

“Kejadian ini disebut Halocline. Air laut seolah-olah terbelah,” ungkap Kepala Subdit Humas Badan Pengembangan Wilayah Surabaya-Madura (BPWS), Faisal Yasir Arifin, saat dihubungi melalui selulernya, Rabu(20/3/2019).

Menurut Faisal, kejadian Halocline di sekitar jembatan Suramadu tidak hanya sekali ini saja, namun sudah sering nampak di Selat Madura dengan intensitas bermacam-macam. 

Pada kejadian sekarang ini Halocline terdeteksi sangat panjang, sekitar 60 kilometer, mulai dari Selat Madura sampai perairan laut di kawasan Sampang, Madura.

“Sebenarnya sudah terjadi sejak Kamis (14/3/2019) lalu. Ada seorang santri asal Pamekasan yang kebetulan ada di Sampang sudah mengetahui Halocline itu,” jabarnya.

Faisal menyebutkan penyebab terjadi Halocline bisa karena beberapa hal. “Salah satunya karena perbedaan suhu antara Laut Jawa dengan Selat Madura.

Faktor lain, bisa karena perbedaan salinitas yakni kadar garam yang berbeda dari dua arus yang saling bertemu dan bisa juga karena faktor perbedaan kerapatan dan tegangan air. Atau adanya sedimentasi muara sungai sepanjang Laut Jawa,” jelas Faisal.

Faisal menambahkan, Halocline di Selat Madura adalah kejadian yang biasa terjadi. Jika sekarang menjadi ramai di sosial media, hal itu karena seorang pengendara motor telah merekam dan mensharenya.

Ia tak bisa memprediksi lamanya halocline di Selat Madura ini akan berlangsung.

“Tidak bisa dipastikan. Bisa berhari-hari, atau selamam saja, tergantung arus air lautnya,” pungkasnya.(robby/r7)

Loading...