D-ONENEWS.COM

Gejala Omicron Mirip Pilek Biasa, Seperti Ini Membedakannya

Jakarta (DOC) – Indonesia kini mencatat total 840 kasus COVID-19 varian Omicron. Kementerian Kesehatan memaparkan, mayoritas pasien Omicron di RI tidak bergejala sama sekali atau bergejala ringan berupa batuk dan pilek.

Namun gejala ringan sekedar batuk-pilek tak sepenuhnya pertanda baik, kenapa?
Justru lantaran gejala infeksi varian Omicron berupa batuk dan pilek amat mirip dengan pilek biasa, juru bicara vaksinasi COVID-19 Kemenkes dr Siti Nadia Tarmizi mengingatkan, terdapat kemungkinan pasien Omicron tak sadar dirinya tengah terinfeksi virus Corona.

Menurut dr Nadia, 98 persen pasien COVID-19 varian Omicron memang bergejala ringan atau tidak bergejala sama sekali. Akan tetapi, ia menyorot kecepatan penularan varian Omicron yang jauh lebih tinggi dibanding varian Corona lainnya.

“Kalau dari data kita melihat bahwa Omicron ini kan tadi 98 persen tidak bergejala atau gejalanya sangat ringan dan risiko perawatan yang masuk rumah sakit itu hanya 25 persen kasus. Jadi yang masuk rumah sakit itu sangat sedikit, lebih banyak yang tidak bergejala atau gejala sangat ringan,” terang dr Nadia, dilansir dari detikHealth, Jumat (21/1).

“Tapi kalau Omicron ini sangat cepat menular, tiga kali lebih cepat menular. Kita lihat penambahan kasus positif sangat cepat per harinya,” lanjutnya.

Dikutip dari The Detroit News, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) melaporkan sederet gejala yang paling banyak dilaporkan pasien COVID-19 varian Omicron:
Batuk
Kelelahan
Penyumbatan
Pilek

CDC menegaskan, COVID-19 dan flu biasa sama-sama penyakit pernapasan menular. Akan tetapi, COVID-19 menular lebih mudah dibandingkan flu dan menyebabkan gejala lebih berat pada beberapa orang.

Sedikit berbeda dengan infeksi Omicron, gejala flu meliputi:
Demam atau merasa demam atau menggigil
Batuk
Sakit tenggorokan
Hidung berair atau tersumbat
Nyeri otot atau tubuh
Sakit kepala
Kelelahan

Mengingat gejala COVID-19 varian Omicron sangat mirip dengan batuk-pilek biasa, dr Nadia mengimbau masyarakat untuk tidak takut menjalani tes COVID-19. Pasalnya, hanya dengan testing masyarakat bisa mengetahui dirinya terinfeksi virus Corona atau tidak.

“Kita nggak pernah tahu apakah dia positif atau nggak. Kedua, kita nggak pernah tahu kita ini sebenarnya batuk-pilek itu apakah karena COVID atau tidak? Bahkan bisa jadi kita juga terkena Omicron. Jadi jangan pernah takut ‘di-covid-kan,” jelasnya. (dtc)

Loading...