D-ONENEWS.COM

Gus Han Kandidat Kuat Pilwali Surabaya Versi Kompi, Sudah Di Dekati Banyak Parpol

foto : Diskusi Kompi Jaring Kandidar Wali Kota Surabaya, Gus Han kandidat terkuat

Surabaya,(DOC) – Usai pelaksanaan Pemilu serentak 2019, mulai muncul penjaringan bakal calon Wali (Bacawali) kota Surabaya, pengganti Tri Rismaharini yang dilakukan oleh organisasi-organisasi masyarakat.

Salah satunya adalah Komunitas Peduli Indonesia (Kompi) Surabaya, yang gencar ‘menjaring’ kandidat Wali Kota Surabaya periode 2020 – 2025 mendatang.

Dalam diskusi bertajuk ‘Ikhtiar Surabaya mencari Pengganti Wali Kota Risma’, yang digelar oleh Kompi Surabaya, Minggu(12/5/2019), nama KH. Zahrul Azhar As’ad keluar sebagai salah satu kandidat Cawali terkuat.

Wakil Ketua Kompi Surabaya, Dedy Mahendra menyatakan, KH. Zahrul Azhar As’ad yang akrab dipanggil Gus Han menjadi salah satu kandidat Bacawali terkuat, karena sudah banyak partai politik (Parpol) yang mulai mendekati tokoh muda tersebut.

“Tapi saya tidak bisa menyebutkan partainya apa, kita netral. Kami sudah mendengar itu, jadi mungkin beliau kandidat kuat untuk maju,” ungkapnya.

Mahendra menambahkan, ada beberapa alasan mengapa Gus Hans layak dilabeli kandidat kuat. Pertama, penggagas Football for Peace tersebut, adalah putra daerah berasal dari Jawa Timur.

Kedua, Gus Hans sukses menjadi juru bicara (Jubir) Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak saat memenangi Pilgub Jatim 2018.

“Itu kekuatan dasar Gus Han yang patut diperhitungkan,” tambahnya.

Selain Gus Hans, kandidat Bacawali lainnya yang masuk pantauan dalam diskusi Kompi tersebut, yaitu Azrul Ananda, Presiden Klub Persebaya.

Ia mengatakan, bahwa kiprah Azrul Ananda dinilai telah terbukti mampu memberi energi baru bagi kemajuan Persebaya.

“Energi milenial, energi wirausaha, energi anak muda yang bisa membawa perubahan di Persebaya,” jelasnya.

Kandidat ketiga yang diperhitungkan oleh Kompi Surabaya, yakni Wakil Wali Kota Surabaya, Whisnu Sakti Buana.

“Diperhitungkan, karena masih menjabat sebagai Wakil Wali Kota Surabaya dan merangkap sebagai Ketua DPC PDIP Surabaya yang mempunyai 15 kursi dilembaga legislative,” urainya.

Pada diskusi tersebut, dibahas juga nama Eri Cahyadi, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko), yang disebut-sebut sebagai ‘anak emas’ Tri Rismaharini dan kini tengah disiapkan untuk maju di Pemilihan Wali Kota (Pilwali) Surabaya 2020 mendatang.

“Nama beliau juga santer karena dekat dengan warga, masuk dalam eksekusi yang membutuhkan ketepatan waktu, disiplin dan beliau bisa mencapai target itu semua,” tandas Mahendra.

Kandidat lain yang masuk radar Kompi Surabaya yaitu Dhimas Anugrah, sosok yang selama ini konsen di bidang pendidikan.

“Mungkin juga dibutuhkan Surabaya karena ada beberapa hal yang disoroti, di antaranya pendidikan sawsta agar ada pemerataan pendidikan,” ucapnya.

Diskusi Kompi juga menyebut nama Fandi Utomo, terlebih setelah politikus PKB itu gagal maju DPR RI.

“Nama beliau cukup santer, dan balihonya mulai dipasang di beberapa titik di Surabaya,” katanya.

Berikutnya politikus Nasdem, Vinsensius Awey dan Ketua PCNU Surabaya, Muhibbin Zuhri yang juga turut diperhitungkan juga. “Jadi kesempatan ini masih terbuka bagi dia(Vinsensius Awey,red), apalagi Pilwali Surabaya masih kurang setahun lagi. Kalau Ketua PCNU masih sangat memungkinkan, karena sepak terjang beliau juga disorot masyarakat. Jadi kami akan undang mereka untuk talk show, supaya masyarakat bisa menilai secara dekat,” tandasnya.

Hadir dalam diskusi tersebut para nara sumber, di antaranya pemerhati Politik, Peter Manoppo yang menyebutkan calon pengganti Risma harus memenuhi quality control (QC) jelas, sehingga tidak jauh dari capaian Risma dalam dua periode memimpin Kota Pahlawan ini.(div/r7)

Loading...