D-ONENEWS.COM

Heboh Tugu Mirip Palu Arit di Tol Madiun, Begini Penjelasan Jasa Marga

Tugu mirip palu arit di tol Madiun

Madiun (DOC) – Bentuk tugu tol Madiun yang berada di persimpangan susun sedang ramai dibicarakan di media sosial karena bentuknya disebut mirip palu-arit.

Palu-arit adalah logo dari Partai Komunis Indonesia (PKI) yang sudah dibubarkan pada dekade 1960 silam.

Namun, Jasamarga, pengelola jalan tol Madiun membantah tugu di simpang susun gerbang tol itu adalah logo palu-arit. Sebaliknya, Jasamarga mengatakan tugu tol Madiun itu adalah logo perusahaan pengelola jalan bebas hambatan tersebut.

“Tugu iconic tersebut menggambarkan logo perusahaan yang berfungsi sebagai branding perusahaan serta diharapkan sebagai penanda bagi pemakai jalan yang belum mengetahui akses Gerbang Tol Madiun,” demikian keterangan pers PT Jasa Marga (Persero), Senin (10/2).

Dalam keterangan pers tersebut, Direktur Utama PT JNK Dwi Winarsa menjelaskan sejak 9 Mei 2018, perusahaannya resmi menyandang nama baru yang sebelumnya PT Ngawi Kertosono Jaya (NKJ).

Nama itu yang mendasari dibuatnya tugu iconic tersebut, agar masyarakat dapat lebih mengenal dekat pengelola jalan tol yang masuk ke dalam Jalan Tol Trans Jawa sepanjang 88 Km tersebut.

“Dilihat dari sisi sudut tertentu tugu Iconic membentuk huruf J-N-K. Tugu menjulang vertikal jika dilihat dari arah barat ke timur membentuk huruf ‘J’. Lengkung jalan tol yang melingkar jika dilihat dari atas akan membentuk huruf “N”. Serta yang terakhir, secara keseluruhan jika dilihat dari arah SS [Simpang Susun] Madiun ke arah timur akan membentuk huruf ‘K’,” tutur Dwi.

Tidak hanya itu, Dwi juga menjelaskan bentuk tugu Iconic ini juga berasal dari logo JNK yang memiliki dasar warna putih biru, putih dan kuning.

Terkait lokasi penempatan tugu, Dwi menjelaskan bahwa GT Madiun merupakan akses strategis keluar masuk kendaraan yang akan menuju Kota Madiun, Ponorogo, Magetan, Pacitan dan sekitarnya. Selain itu, sambungnya, di area pintu tol tersebut akan dibangun gedung Kantor Pusat PT JNK.

“Selain itu, kami mencatat di GT Madiun memiliki volume lalu lintas tertinggi dibandingkan dengan GT lainnya seperti Caruba maupun Nganjuk,” kata dia.

Dwi pun menjelaskan pembangunan tugu iconic sendiri saat ini masih tahap pertama alias belum rampung.

“Pembangunan tugu Iconic akan dilengkapi dengan penambahan huruf JNK tinggi sekitar 1.5 meter dari bahan acrylic dengan pencahayaan tinggi. Huruf JNK tersebut ditempatkan sebelah kanan tugu dan pelaksanaannya akan dikerjakan pada tahun ini,” tutupnya.

Sebelumnya, mantan Anggota DPR dan juga eks Menpora, Roy Suryo, juga meramaikan soal tugu tol Madiun tersebut.

“Banyak pihak yg menginginkan Patung ini dibongkar karena mengingatkan Trauma masa lalu di daerah tersebut sekitar tahun 1948 silam.
Bagaimana pendapat anda? Benarkah Patung ini mirip2 simbol2 tertentu?,” tulis Roy di akun twitternya, @KRMTRoySuryo2 pada Minggu (9/2).

Wakil Ketua Umum Gerindra Fadli Zon pun menanggapi kicauan Roy Suryo itu. Ia menulis di akun twitter-nya, “Kesan ‘Palu Arit’ tak bisa dinafikan. Apakah ada kesengajaan.”

Belakangan, terkait penjelasan Jasa Marga, Roy mengatakan tugu tol Madiun itu sudah terlanjur jadi kontroversi.

“Meski pihak PT JNK / Jasamarga Ngawi-Kertosono-Kediri saat rapat di Gedung Bakesbangpol Kab Madiun di Caruban, Rabu (05/02/20) lalu sudah menjelaskan bahwa Patung tsb adalah “Logo JNK” yg blm jadi (masih harus dicat bagian lengkungnya dgn Kuning), tetapi telanjur jadi Kontroversi,” cuitnya.(cnn)

Loading...