D-ONENEWS.COM

Hindari Pelecehan, Pemkot Surabaya Susun Seks Edukasi di Pelajaran Sekolah

Ilustrasi pencabulan anak

Surabaya,(DOC) – Di duga seorang guru kelas 4 Madrasah Ibtidaiah (MI) di kawasan Surabaya utara telah melakukan pelecehan terhadap siswinya.

Guru berinisial A (32) itu, beralibi tengah memberikan pembelajaran indra perasa kepada siswinya, untuk mengelabuhi tindakannya.

Hal ini seperti yang di ungkapkan oleh Kepala Sekolah (Kepsek) MI di Surabaya Utara tersebut, Alaika Habibur Rachman. Ia mengaku pada pekan lalu, wali murid telah melapor kepadanya.

“Memang ada dugaan pencabulan itu. Hari Senin tanggal 13 Februari saya kedatangan tamu Wali murid itu lapor kesini, satu orang. Siswanya kelas 4, cerita pak ini anak saya begini. Begini-begini,” kata Alaika kepada awak media yang menemuinya.

Berdasarkan cerita ibu siswi yang di duga menjadi korban pelecehan, kata Alaika, bahwa ada pelajaran dengan media stipo. Kemudian stipo di putar, ketika setop. Ternyata stipo berhenti di siswa tersebut dan satu siswa lain.

Lalu, oknum guru itu membawa ke ruang transit yang terkadang di gunakan untuk tempat makan guru dan sholat duha, karena tempatnya bersih.

Wali murid itu juga menceritakan kejadian saat di ruangan. Mata siswi di tutup pakai hasduk dan tangannya di ikat. Kejadiannya pada tanggal 11 Februari 2023.

“Tangannya di ikat pakai hasduk. Anak-anak pakai atribut lengkap (pramuka). Sama oknum guru di suruh merasakan buah apa, sayur apa sambil matanya tertutup. Ibunya itu menduga terjadi pelecehan terhadap anaknya. Karena sudah terima laporan itu, saya ucapkan trima kasih dan mohon maaf,” jelasnya.

Orang tua siswa itu pun merasa adanya kejanggalan, karena anaknya sempat melihat A membetulkan ikat pinggang celananya usai menyuruh merasakan buah dan sayur sambil mata di tutup.

Usai menerima laporan dari salah satu wali murid, Alaika langsung memanggil oknum guru AR untuk di mintai keterangan.

“Habis itu saya panggil (A), saya tanya ada pelajaran gini-gini ta? Di jawab ada. Trus pakai apa? Pakai timun. Mana timunnya? Ada di tas. Yawes bawa sini. Di ambillah timun itu di wadahi kresek. Kok cuma timun, katanya ada wortel, terong. Saya batin kok telatenne (rajin) kapan nang pasare. Saya marah, saya gebrak meja. Akhirnya (A) cuma bisa nunduk terbata-bata minta maaf, matanya berkaca-kaca,” kata Alaika bercerita.

Mengetahui hal itu, Alaikan langsung menyiapkan surat dan administrasi pemberhentian A tiga hari setelah itu. Bahkan wali murid datang ke sekolah untuk demo. Mereka menuntut pihak sekolah menindak tegas oknum guru tersebut.

“Waktu demo (16/2/2023) sudah saya katakan bahwa guru A sudah di pecat. Kalau hukum bukan ranah saya,” ujarnya.

Ia tidak bisa memastikan jumlah laporan pelecehan berkedok pelajaran indra perasa ini. Namun, pihak sekolah sudah mendapat tiga laporan. “Saya ga tahu berapa korbannya, yang jelas kesini tiga,” katanya.

Dia menyebut, keseharian guru A positif. Bahkan rajin beribadah, sehingga membuatnya tak menyangka bisa melakukan hal tersebut. “Pak A sholat duha. Saya tak menyangka bisa berbuat demikian,” katanya.

Kasus pelecehan ini berawal dari adanya laporan oknum guru SD/MI di Tambaksari yang di duga melakukan pencabulan ke 7 siswa. Laporan tengah di selidiki Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polrestabes Surabaya.

Sementara itu, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi hendak menyiapkan seks edukasi di sekolah SD, SMP dan SMA. Tujuannya untuk menghindari pelecehan seksual, di dalam sekolah maupun lingkungan.

“Sebenarnya ini pro kontra, seks edukasi yang mana. Jadi yang kita lakukan sekarang pemberitahuan sudah di sampaikan. Jadi sekolah SD, SMP, SMA apa yang di berikan, mungkin seks edukasinya berbeda antara SD dengan SMA. Jangan sperma-sperma sel telur di berikan ke SD, bisa-bisa di praktikan, bisa buyar semuanya,” katanya, Sabtu(25/02/2023).

Ia menambahkan, Jika siswa SD, seks edukasi yang akan di ajarkan, yakni seseorang memegang tangan atau bagian tubuh tertentu, harus berani menolak hingga menegur.

“Itu yang masih sedang kita tata. Nanti dalam pelajaran kita masukkan. Edukasi anak SD dan SMP kalau di perlakukan orang berarti bahaya, ada yang pegang-pegang tangan. Nah ini bahaya,” jelasnya.

“Ini sedang kita susun seperti apa. Jadi sejak awal bisa merasakan. Kadang-kadang dari keluarga sendiri. Kalau ada yang memegang bagian tubuh bisa lapor ke orang tua,” tandasnya.

Mengenai adanya 7 laporan siswi MI yang di duga menjadi korban pelecehan seks oleh guru kelas, kata Wali Kota, Pemkot Surabaya memberikan pendampingan hingga traumanya hilang. Ia juga menyebut, bahwa trauma siswa korban pelecehan berangsur hilang.

“Alhamdulillah anak-anak tidak trauma, tetap sekolah dan Alhamdulillah teman-teman lainnya bisa menerima, tidak ada perundungan. Ini baik. Nah sepertinya anak SD, SMP Pancasilanya sudah berjalan dibanding yang besar-besar. Ini bukti pembentukan karakternya sudah jalan,” ujarnya.

Indikasi trauma, menurut dia, ketika anak menjadi pemurung, tidak mau berbicara, tidak mau bergaul, artinya masih ada trauma. Tetapi jika anak sudah bisa bergaul, bisa menerima atau bisa bercanda, maka berangsur membaik.

Trauma itu juga bisa lama hilang, jika lingkungan di sekitarnya ikut menghakimi. Sebaliknya, apabila lingkungannya membuka diri untuk menerima, maka trauma akan cepat hilang.

“Trauma itu bisa hilang kalau lingkungan sekitarnya bisa mendukung. Salah satu faktor yang bisa kita nilai adalah dia tidak merenung, tidak menjauh dari lingkungannya berarti traumanya sudah berkurang jauh. Tinggal kita terus mendampingi, temannya membuka diri untuk menerima mereka akhirnya traumanya hilang. Kalau 100% hilang, ya pasti ada traumanya,” urainya.

Selain seks edukasi, Wali Kota Eri juga menghimbau kepada sekolah-sekolah swasta untuk melakukan test terlebih dahulu, ketika hendak merekrut seorang guru. Tidak harus seorang calon guru langsung di terima dan mengajar siswa tanpa melalui tahapan ujian.

“Harapan saya guru di test sebelum mengajar di sekolah. Mohon maaf ya, rata-rata guru yang ada di swasta langsung di terima, paling tidak di tes dulu. Saya sudah sampaikan ke MKKS, sekolah negeri dan swasta untuk ayo bareng-bareng. Mosok bolak-balik oknum-oknum,” pungkasnya.(r7)

 

Loading...

baca juga