D-ONENEWS.COM

Hipani Gelar Pelatihan 50 jam Pelajaran Bagi Perawat Anastesi

“Perawat anestesi harus mengembangkan diri dalam keilmuannya dan tetap berpedoman pada aturan kewenangan dan tahu standar keilmuan profesi yang telah ditetapkan.”

 

dr Edward Kusuma Sp.An. KIC, saat memeberikan materi pelatihan pelaksana pra Durante dan pasca anastesi

Surabaya, (DOC) -Perawat Anestesi adalah perawat yang bertugas dibagian anestesi. Dimana dokter spesialis anestesi melaksanakan tugas pelayanan kepada pasien yang juga selalu didampingi salah satunya oleh perawat anastesi.Oleh karena itu, perawat anastesi sebagai mitra dokter anastesi tentu keberadaannya mempunyai peran yang cukup penting dalam kesuksesan penanganan pasien atas tindakan anestesi menjelang dan setelah operasi.Begitulah ujar Ketua 3 DPP Himpunan Perawat Anastesi Indonesia (Hipani) Jatmika ditemui disela sela -sela pelatihan bagi perawat anastesi di Surabaya.
“Disinilah peran HIPANI yang berupaya agar setiap perawat anestesi terus mengembangkan diri dalam keilmuannya dan tetap berpedoman pada aturan, kewenangan dan tahu standar keilmuan profesi yang telah ditetapkan. ” ujarnya pada rabu 24 /10
Soal materi pelatihan yang diberikan, Pria Asli Aceh ini mengatakan Hipani sengaja mendatangkan para pakar dibidang anastesi, salah satu contohnya pada pelatihan pelaksana pra Durante dan pasca anastesi yang dibimbing langsung oleh dr Edward Kusuma.
Sementara beberapa meteri penting lain yang diberikan antara lain, Building Learning Comitmen, kebijakan asuhan keperawatan anastesi dan konsep dasar profesionalisme perawat anastesi, anti korupsi, monitoring efek samping obat hingga assement nyeri.
Pelatihan ini lanjut Jatmika dilangsungkan selam 5 hari, dari tanggal 23 hingga 27 dan diikuti oleh 30 peserta dari perwakilan Rumah Sakit di seluruh Indonesia. ” Pelatihan ini bisa disamakan dengan penempuh 50 jam pelajaran dan semoga ilmu yang telah didapat setelah pelatihan, bisa diimplentasikan ditempat masing- masing peserta bertugas, dan yang tak kalah penting untuk diingat, perawat anastesi akan semakin tahu kewenangan kliniks yang sesuai dengan poksinya.” tutur pria yang juga bertugas di Rumah Sakit Umum Daerah Teuku Umar Kabupaten Aceh Jaya.
Sebagai salah satu seminat profesi keperawatan dibawah naungan Persatuan perawat Nasional Indonesia (PPNI), Jatmika mengaku meskipun baru dua tahun berdiri, Hipani telah sukses membentuk 17 DPD dengan anggota lebih dari 1600 perawat anastesi.

Adapun pemateri dalam pelatihan Asuhan Keperawatan Anestesi Dalam Implentasi Nyeri Perioperatif, 23 OKTOBER s/d 27 OKTOBER 2018,yang ada diantaranya Kebijakan Asuhan Keperawatan Anestesi Oleh Kepala dinas Kesehatan Jawa Timur Dr. dr Kohar Hari Santoso. Sp.An. KIC. KAP, yang juga Yang Membuka Pelatihan ini. Lainnya Materi pelaksana Pra, Durante dan pasca anestesi Oleh dr Edward Kusuma Sp.An. KIC,. Untuk pelatihan Monitoring Terhadap Efek Samping Obat Oleh Dr. dr Christijogo Sumartono,Sp.An, KAR,. Workshop PELAKSANA Nyeri Oleh Dr Hidayat Sp.An,) DPP PPNI Juga Memberikan Materi Konsep Dasar Profesionalisme Perawat Anestesi Oleh Prof. Dr. Nursalam, M.Nurs., (Hons) Guru Besar Unair Keperawatan dasar dan medikal bedah yang diwakilkan oleh Dr. AV. Suhardiningsih, S.Kp., M.Kes. Sementara dari Hipani sendiri materi Asuhan Keperawatan pra, durante dan pasca anestesi oleh H. Waryono, SIP,. S. Kep,. M. Kes,. Asuhan Keperawatan Anestesi Asesmen Nyeri Oleh I Ketut Sudiarta, S. Kep, Ns M. Kep, dan Asuhan Keperawatan PELAKSANA Nyeri Oleh Mustakim, S. Kep Ns, MM, Kes. (wan)

Loading...

baca juga