Jember, (DOC) – Seorang ibu di Kabupaten Jember berinisial FN (25) nekat membuang bayinya yang baru berusia satu bulan ke dalam sumur.
Pelaku pembuang bayi ternyata berprofesi seorang guru, dan ibu kandung dari bayi laki laki yang berusia 1 bulan.
Pelaku nekat membuang bayi akibat depresi akibat ejekan(bullying) tidak bisa memberikan air susu ibu (ASI) kepada buah hati.
Dari pengakuan tersangka, FN mengaku sering diejek oleh warga dan keluarga suaminya karena tidak mampu memberikan ASI kepada sang buah hati. Akibat hanya bisa memberikan susu formula kepada bayi, FN dianggap sebagai ibu yang tidak sempurna.
“Pelaku ini sering di bully atau diolok oleh masyarakat sekitar dan keluarga suaminya bahwa ia sebagai ibu kandung dianggap tidak sempurna sebagai seorang ibu karena dia tidak mampu menyusui anaknya serta mendengar omongan kalau AM suaminya terpaksa menikahi karena faktor ekonomi,” Kata Kapolres Jember AKBP Hery Purnomo.
Akibat sering terngiang omongan keluarga suaminya, dan mengganggu pikirannya membuat FN sakit hati dan kesal pada dirinya sendiri sehingga FN nekat membuang darah dagingnya ke dalam sumur yang diperkirakan masih keadaan hidup.
“Dua bahan ejekan atau bullying yang diterima terus-menerus oleh FN itu yang pada akhirnya menimbulkan kebencian FN kepada buah hatinya sendiri. Kebencian kepada sang bayi itu terus terjadi meski ia bekerja di profesi yang terkait dengan anak kecil,” jelas Herry.
Atas aksi nekatnya tersangka FN dijerat dengan UU RI no.35 th 2014 atas perubahan UU RI no 23 tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak dan atau pasal 44 ayat (3) UU RI no. 23 th 2004 Tentang penghapusan kekerasan dalam rumah tangga, dengan ancaman 15 Tahun Penjara.(imam/r7)