D-ONENEWS.COM

Mensos Pesan Ke Keluarga, Anak-anak Korban Meninggal Penyerangan di Papua Dijaga dan Dituntun

Sidoarjo,(DOC) – Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini menyampaikan kepada pihak keluarga korban penyerangan di Kabupaten Yalimo dan di Kabupaten Nduga, Papua, selalu menjaga anak-anak yang ditinggal kedua orang tuanya.

Menurut Mensos, anak-anak yang kedua orangtuanya menjadi korban meninggal harus di tuntun, karena dirinya kuatir, kelak mereka tidak bisa menerima kematian ayah – ibunya dengan cara seperti itu.

“Mungkin saat ini belum mengerti, nanti ketika mereka dewasa akan menanyakan. Nah, emosi itu harus dijaga, jangan sampai anak-anak ini tersia-siakan karena mengerti orang tuanya seperti apa (meninggalnya),” ucap Mensos Risma kepada wartawan, usai menyerahkan santunan dan bantuan di Markas Komando Brigade Infantri 2/Marinir, Gedangan, Sidoarjo, Jawa Timur, Kamis(14/4/2022) malam.

Mengenai bantuan pendidikan kepada anak-anak korban, kata Mensos, dipastikan kemensos telah menanggung semua biaya pendidikannya. Tapi, apabila bisa diupayakan untuk dibantu masuk jadi akademi militer seperti keluarga korban KRI Nanggala, pasti akan diupayakan.

“Tadi sudah kami bantu biaya pendidikan. Nanti kami lihat, kalau memang bisa dimasukkan (akademi militer) seperti Nanggala kemarin,” tutur Risma.

Seperti diketahui, bahwa Kementerian Sosial (Kemensos) bukan cuma menyerahkan santunan dan bantuan, namun juga memberikan penghargaan kepada para korban yang dianggap sebagai pahlawan.

“Kami berikan santunan kemudian juga penghargaan untuk pejuang bangsa yang gugur. Bagaimanapun, mereka telah membantu warga di sana untuk menyelesaikan beberapa permasalahan,” kata Mensos.

Sementara itu, santunan dan bantuan yang diserahkan oleh Mensos yakni santunan korban meninggal, biaya pemenuhan hidup keluarga, paket sembako, paket mainan anak, sepeda angin, nutrisi, pakaian anak, pampers dan piagam penghargaan.

Korban gugur akibat tembakan orang tak dikenal (OTK) yaitu Sertu Eka Andriyanto Hasugian. Kejadian di kios milik korban yang berada di Jalan Trans Elelim, Kampung Elelim, Distrik Elelim, Kabupaten Yalimo, Papua.

Istri Sertu Eka, Sri Lestari juga mengalami luka berat akibat senjata, dan wafat dalam perjalanan ke Puskesmas. Pasangan suami istri ini meninggalkan dua anak yakni Muh. Fino (4 tahun) dan Elvano Putra Faezya (3 tahun). Santunan dan bantuan diserahkan kepada ahli waris Muh. Aris sebagai ayah dari Sertu Eka.

Korban meninggal lainnya akibat penyerangan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB), yaitu Lettu (Mar) Anumerta Muhammad Ikbal dengan ahli waris Maris dan Praka (Mar) Anumerta Wilson Anderson Here dengan ahli waris Karil Here.

“Kepada keluarga korban dari Sertu Eka, Kemensos menyerahkan santunan ahli waris sebesar Rp 15 juta untuk 2 orang. Kemudian bantuan pemenuhan kebutuhan hidup keluarga untuk kedua anak korban, masing-masing sebesar Rp100 juta. Ditambah paket sembako, paket permainan anak, sepeda, nutrisi, pampers, pakaian anak dan piagam penghargaan,” jelas Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Sosial, Harapan Lumban Gaol.

Untuk ahli waris korban Lettu (Mar) Muhammad Ikbal dan Praka (Mar) Wilson masing-masing diberikan bantuan berupa santunan ahli waris sebesar Rp 15 juta, bantuan pemenuhan kebutuhan hidup keluarga, masing-masing Rp 100 juta, paket sembako dan piagam penghargaan.

“Kepada korban luka berat Kemensos memberikan bantuan masing-masing Rp 5 juta dan luka ringan mendapat Rp 2.5juta. Korban luka berat akibat penyerangan KKB sebanyak 7 orang luka ringan dan 3 orang luka berat,” ucapnya.(robby)

Loading...

baca juga