Surabaya,(DOC) – Puluhan pedagang Pasar Kedurus, Surabaya memblokade akses Jalan pemukiman warga Kedurus Dukuh dan sekitarnya.
Mereka berdemonstrasi menuntut keberadaan pedagang kaki lima (PKL) yang liar dan semakin menjamur berjualan di sepanjang jalan tersebut.
Sejumlah pedagang pasar Kedurus juga nekat mengeluarkan dagangannya yang tak laku selama masa pandemi Covid-19 berlangsung, berupa daging, empon-empon dan sayur.
Lapak-lapak milik PKL yang berada di Jalan itu, juga di bongkar dengan menggunakan truck sampah.
Salah satu koordinator pedagang pasar Kedurus Manung mengatakan, keberadaan PKL liar yang berdagang diluar pasar membuat penjualannya sepi. Apalagi saat ini masa pandemi COVID-19 membuat penjualan menurun drastis.
Para pedagang sudah meminta LMPK setempat selaku pengelola pasar sekaligus pihak kecamatan untuk menertiban para pedagang pasar yang berada diluar. Namun keluhan pedagang tak mendapat respon hingga akhirnya berdemonstrasi.
“Sudah kami ajukan ke Lurah, camat dan LMPK tidak ada tanggapan sampai sekarang. Sejak Januari lalu, sudah tidak ada tindakan, padahal retribusi pasar terus ditariki,” kata Manung, Senin (7/9/2020).
Manung menjelaskan para pedagang pasar Kedurus mengancam akan ikut berjualan di jalan, apabila tuntutan mereka tak dipenuhi.
“Ada 200 pedagang pasar Kedurus yang akan berjualan di jalan kalau tuntutan pedagang tak direspon. Pedagang juga ikhlas jika pasar Kedurus dikelola oleh PD Pasar Surya,” pungkasnya.
Aksi pedagang pasar Kedurus ini berakhir, setelah pedagang bernegosiasi dengn Polsek Karang Pilang dan pihak Koramil.(robby)