Pemkot Surabaya Beri Penghargaan Sekolah, Pesantren, dan Anak Peduli Lingkungan

Pemkot Surabaya Beri Penghargaan Sekolah, Pesantren, dan Anak Peduli LingkunganApresiasi Penggerak Lingkungan Hidup 2025

Surabaya,(DOC) – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menggelar ‘Awarding Penghargaan Lingkungan Hidup Tingkat Kota Surabaya 2025’ di Empire Palace, Kamis (18/12/2025). Ajang ini menjadi puncak apresiasi bagi sekolah, pesantren, komunitas, kampung, hingga anak-anak yang secara konsisten menggerakkan pelestarian lingkungan.

Pemkot Surabaya memberikan sejumlah penghargaan, antara lain Sekolah Adiwiyata Kota, Asah Terampil PAUD, Pangeran dan Putri Lingkungan, Eco Pesantren, Surabaya Eco School, serta Program Komunitas Ramah Iklim (ProKlim).

Bacaan Lainnya

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menegaskan bahwa kebersihan lingkungan mencerminkan iman dan karakter seseorang. Hal tersebut tercermin dari keberhasilan 30 sekolah di Surabaya yang meraih penghargaan Adiwiyata, terdiri atas 8 Sekolah Adiwiyata Mandiri dan 22 Sekolah Adiwiyata Nasional.

“Prinsipnya sederhana, kebersihan itu bagian dari iman. Karena itu, pada 2026 seluruh SD dan SMP di Surabaya wajib mengikuti program Adiwiyata sesuai standar yang ditetapkan,” tegas Eri.

Menurutnya, program Adiwiyata tidak hanya berorientasi pada penghargaan, tetapi berfokus pada pembentukan karakter anak agar terbiasa menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan dalam kehidupan sehari-hari.

“Tujuan utamanya bukan piala, melainkan membangun kebiasaan. Kepedulian harus dimulai sejak kecil karena ketika dewasa tantangannya jauh lebih berat,” ujarnya.

Anak-Anak Jadi Teladan Kepedulian Lingkungan

Wali Kota Eri juga mengapresiasi berbagai inovasi anak-anak Surabaya yang bahkan sempat viral di tingkat nasional. Ia menilai, capaian tersebut seharusnya menjadi pengingat bagi orang dewasa untuk terus belajar dari kesadaran generasi muda.

“Jujur saja, kita yang dewasa ini seharusnya malu. Anak-anak sudah mampu membawa perubahan dan menjaga lingkungannya,” ungkapnya.

Ke depan, Pemkot Surabaya akan menyinergikan gerakan peduli lingkungan dengan program pemilahan sampah di tingkat RW dan kampung pada 2026. Anak-anak penerima penghargaan Pangeran dan Putri Lingkungan akan berperan sebagai agen perubahan di lingkungannya masing-masing.

Baca Juga:  Media Beri Penghargaan Eri Cahyadi 'Wali Kota Peduli Stunting'

Saat ini, Surabaya telah memiliki sekitar 590 keluarga *Zero Waste*. Untuk memperkuat gerakan tersebut, Pemkot akan menurunkan Pangeran dan Putri Lingkungan ke berbagai kampung sebagai mentor pemilahan sampah. Langkah ini mendukung target kemandirian pengelolaan sampah berbasis masyarakat pada 2026.

“DLH sedang menyiapkan regulasi agar anak-anak ini bisa menjadi pemimpin di kampungnya. Jika masih ada orang dewasa yang enggan memilah sampah, anak-anak inilah yang akan mengingatkan. Mereka adalah Duta Kebersihan,” kata Eri.

DLH: Puncak Rangkaian Program Lingkungan 2025

Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Surabaya Dedik Irianto menjelaskan bahwa awarding tersebut menjadi puncak seluruh rangkaian kompetisi lingkungan hidup sepanjang 2025.

“Ajang ini merupakan bentuk apresiasi tertinggi bagi para penggerak lingkungan, mulai dari RW, sekolah, pesantren, hingga anak-anak PAUD,” jelas Dedik.

Sepanjang 2025, DLH Surabaya menyelenggarakan berbagai program strategis, antara lain ProKlim, Lomba Sekolah Adiwiyata Kota, Asah Terampil PAUD, Eco Pesantren, Surabaya Eco School, serta pemilihan Pangeran dan Putri Lingkungan.

Melalui Program ProKlim, DLH menetapkan 11 RW sebagai penerima penghargaan. Lomba Asah Terampil PAUD melibatkan 50 kelompok dan menetapkan enam kelompok terbaik. Sementara itu, Lomba Sekolah Adiwiyata Kota diikuti 41 sekolah dan menghasilkan enam sekolah terbaik jenjang SD serta enam sekolah terbaik jenjang SMP.

Kategori Eco Pesantren diikuti 27 pondok pesantren dengan lima pesantren terbaik. Program Surabaya Eco School mencatat partisipasi terbesar dengan 1.706 sekolah dan menetapkan 40 pemenang utama serta berbagai kategori tambahan. Pada ajang Pangeran dan Putri Lingkungan, panitia memilih 20 finalis terbaik serta 59 pemenang kategori lainnya.

“Seluruh kompetisi ini bertujuan meningkatkan pemahaman masyarakat tentang adaptasi dan mitigasi perubahan iklim, pengelolaan sampah dari sumbernya, serta aksi pelestarian lingkungan berkelanjutan dengan melibatkan keluarga,” terangnya.

Dedik menambahkan, para pemenang tingkat kota akan mewakili Surabaya di tingkat provinsi hingga nasional. “Momentum awarding ini menjadi simbol tingginya partisipasi masyarakat Surabaya dalam mewujudkan kota yang bersih, hijau, dan berkelanjutan,” pungkasnya.(r7)

Pos terkait