D-ONENEWS.COM

Pengamat Politik Asal Unair Puji Keputusan Megawati Soal Reposisi Ketua DPC PDIP Surabaya

foto : Rapat Kerja DPP PDIP Soal Reposisi Ketua DPC PDI Perjuangan Surabaya

Surabaya,(DOC) – Reposisi Ketua DPC PDI Perjuangan kota Surabaya dari Whisnu Sakti Buana Wakil Wali Kota berpindah ke Adi Sutarwijono Wakil Ketua Komisi A DPRD kota yang diputuskan oleh DPP PDIP dianggap tepat oleh pengamat komunikasi politik Universitas Airlangga (Unair) Suko Widodo.

Bahkan Suko Widodo sempat memuji keputusan DPP PDIP yang telah menunjuk Adi Sutarwijono untuk memimpin DPC PDIP Kota Surabaya, meneruskan kiprah Whisnu Sakti Buana yang telah memimpin PDIP Surabaya selama 10 tahun sejak 2010.

Suko mengatakan, era saat ini dipenuhi oleh banyak perubahan yang harus diantisipasi oleh partai politik jika ingin tetap eksis mendapat dukungan dari publik. Partai harus menampilkan wajah yang terbuka kepada publik.

“PDIP ini kan partai yang solid. Tapi sekarang menghadapi perubahan, disrupsi, dibutuhkan orang-orang yang mempunyai kemampuan komunikasi terbuka. Adi Sutarwijono orang yang saya kira memiliki pengalaman dan keterampilan untuk melakukan itu. Jadi saya kira ini saat yang bagus. PDIP dalam membangun komunikasi dengan publik, menjaga kepercayaan publik, dipegang Adi itu pas,” ujar Suko saat dihubungi, Minggu (7/7/2019).

Seperti diketahui, DPP PDIP menugaskan Adi Sutarwijono untuk memimpin DPC PDIP Surabaya selama lima tahun ke depan. Keputusan Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri itu dibacakan dalam Konfercab DPC PDIP Surabaya, Minggu (7/7/2019). Megawati menugaskan dua ketua DPP, yaitu Nusyirwan Sudjono dan Ribka Tjiptaning, untuk menyampaikan keputusan DPP tersebut. Mereka membacakan keputusan yang ditandatangani Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Sekretaris Jenderal Hasto Kristiyanto.

Suko menambahkan, saat ini mayoritas partai relatif belum mampu menyampaikan penyelesaian persoalan publik secara terbuka kepada masyarakat. PDIP Surabaya dengan dipimpin Adi Sutarwijono diyakini bisa melakukan model komunikasi publik yang lebih baik untuk terus menjaga kepercayaan rakyat.

“Saya meneliti tentang komunikasi politik. Kalau ada persoalan masyarakat, itu Adi menyampaikan kepada publik secara terbuka. Misalnya menyampaikan mengapa PDIP mengambil sikap seperti itu (dalam sebuah persoalan masyarakat). Di banyak tempat, banyak partai menyelesaikan persoalan itu di ruang DPRD saja. Nah Adi memberikan penjelasan ke media, membuka kesempatan dialog dengan masyarakat, saya kira itu bagus, yang dibutuhkan publik seperti itu,” ujarnya.

Menurut Suko, dengan dipilihnya Adi oleh DPP PDIP, itu menunjukkan bahwa partai berlambang banteng itu mampu melakukan regenerasi dan pengelolaan organisasi secara bagus.

“PDIP menjalankan regenerasinya bagus dibanding partai lain, sangat terorganisasi. Bahwa kemudian itu terjadi pergantian, itu hal bagus, dengan begitu ada proses regenrasi. Lebih terbuka, karir dari orang PDIP lebih tertata rapi. Partai modern seharusnya demikian,” pungkas doktor komunikasi politik tersebut.(robby/r7)

Loading...