D-ONENEWS.COM

PKB Turun Rekom, Koalisi Mojopahit Tetap Solid

Surabaya,(DOC) – Meski terkesan tak serius, namun statement Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa(PKB) Muhaimin Iskandar soal rekomendasi Calon Walikota(Cawali) kota Surabaya yang diberikan ke Syamsul Arifin Ketua DPC PKB Surabaya, akhirnya terbukti.

Turunnya rekomendasi tersebut, dibenarkan oleh Syamsul Arifin sendiri, saat di konfirmasi via selulernya. “Kabar tersebut memang benar. DPW sudah memegang surat rekomendasinya,” ujar Syamsul, Senin(27/7/2015).

Rekomendasi Cawali PKB ini, memang sempat membuat goyah kesolidan Koalisi Mojopahit yang dibentuk untuk menghadang laju pasangan Cawali-Cawawali incumbent asal PDIP Surabaya. Mengingat sempat tersiar kabar, bahwa calon yang diusung oleh PKB hanyalah “calon boneka” untuk memuluskan jalan Pemilihan Kepala Daerah(Pilkada) Surabaya, pada Desember 2015 mendatang.

Wacana yang beredar, Cawali Surabaya asal PKB ini, rencananya akan mendaftar ke KPU Surabaya, untuk berpasangan dengan Cawawali asal partai koalisi tandingan yaitu Hanura, Nasdem dan PPP. Namun saat di konfirmasi, Syamsul membantahnya. “Ndak, kita masih solid terhadap komitmen Koalisi Mojopahit,” katanya.

Sementara itu, Ketua Kelompok Kerja Koalisi Majapahit, AH. Thony, mengakui mendapatkan informasi soal rekomendasi Syamsul Arifin dari DPP PKB. Namun, ia belum bisa memastikan apakah yang bersangkutan akan dicalonkan. “Tidak serta merta, nanti kita bicarakan dengan partai lainnya di internal Koalisi Majapahit,” tegasnya.

Alumnus FISIP Universitas Gajah Mada Yogyakarta ini mengungkapkan, Senin (27/7/2015) malam ini, Koalisi Majapahit akan kembali bertemu untuk membahas masalah pencalonan dan evaluasi output kegiatan ketua umum partai yang akan dilaporkan ke DPP masing-masing. “Rumor yang berkembangkan Syamsul gandeng sama Warsito (Hanura). Hal itu dibahas supaya tidak ada kecurigaan. Karena selama ini Koalisi masih Solid,” tutur mantan Anggota DPRD Surabaya.

AH Thony menegaskan, kebersamaan yang dijalin oleh Koalisi Majapahit disebabkan oleh  kekurangan memenuhi persyaratan pencalonan. Jika ada partai politik yang menyeberang, hal itu menurutnya berkaitan dengan moral politik. Ia mengaku tak khawatir jika ada parpol yang tergabung dalam Koalisi Majapahit berbalik haluan. “Jika ada yang terbelah, kita bisa usung sendiri. Partai Politik yang bergabung kan banyak,” jelasnya.

Sejumlah Cawali dan Cawawali yang diusulkan Koalisi Majapahit ke masing-masing DPP sebanyak 8 orang. Kedelapan calon itu, yaitu, untuk calon walikota  Dhimam Abror, Sukoto, Soecipto Joeangga dan Syamsul Arifin. Sedangkan calon wakil walikota, meliputi Alim Basa Tualeka, Siswandi, M. Machmud dan Ahmad Suyanto.(k4/r7)

Loading...