D-ONENEWS.COM

PWNU DKI Minta Warga Nahdliyin Menahan Emosi Atas Sikap Ahok

Jakarta,(DOC) – Pimpinan Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DKI Jakarta secara resmi meminta warga nahdliyin se-DKI Jakarta untuk menahan diri atas fenomena yang terjadi antara Kuasa Hukum Basuki Tjahya Purnama alias Ahok dengan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang juga Rais Aam PBNU KH. Ma’ruf Amin.
Keputusan itu dikeluarkan usai rapat khusus dan pertemuan Dewan Tanfidziah serta Syuriah PWNU Jakarta Timur menyikapi pernyataan Basuki Tjahaya Purnama alias Ahok kepada Ulama NU KH. Ma’ruf Amin, di Sekertariatan PWNU DKI Jakarta, Jl. Utan Kayu Raya No. 112, Matraman Jakarta Timur.
Hadir dalam kesempatan itu Rois Syuriyah, KH.Mahfudz Asirun dan Ketua Tanfidziyah, Dr.H.Saefullah,M.Pd.
Rapat yang dimulai sekitar pukul 20.00 Wib, Rabu(1/2/2017) tersebut, juga menghasilkan pernyataan sikap PWNU DKI Jakarta yang meminta, Ahok beserta kuasa hukumnya melakukan permintaan maaf secara bertemu langsung dengan KH. Ma’ruf Amin muapun secara tertulis melalui media massa.
“Pernyataan kasar itu sudah melukai hati warga Nahdliyin seluruh Indonesia, sehingga permintaan maaf ditujukan kepada seluruh umat Islam seluruh Indonesia,” ungkap KH Munahar Muchtar selaku penanggung jawab acara.
Pertemuan yang membahas khusus KH. Ma’ruf Amin sebagai figur utama di keluarga besar NU, dihadiri kurang lebih 20 orang petinggi NU.(ut/mi/r7)

Berikut Pernyataan Sikap PWNU DKI Jakarta selengkapnya;

  1. PWNU DKI Jakarta mengecam keras perlakuan saudara terdakwa, Basuki Tjahaya Purnama als. Ahok dan pengacaranya kepada Kyai Ma’ruf Amin, dengan ucapan yg kasar, tidak beradab, mengancam dan sangat melecehkan seorang ulama yg menjadi simbol dan muru’ah Nahdlatul Ulama.
  2. Meminta kepada saudara Basuki Tjahaya Purnama als Ahok untuk meminta maaf, baik secara bertemu langsung dengan Dr.KH. Ma’ruf Amin dan meminta maaf kepada seluruh warga nahdliyyin di Indonesia melalui media cetak maupun elektronik.
  3. Meminta kepada pengacara terdakwa saudara Basuku Tjahaya Purnama als. Ahok, untuk meminta maaf serta mencabut segala macam ucapan yg sangat tendensius, mengintimidasi serta menyerang pribadi Kyai Ma’ruf Amin.
  4. Meminta kepada seluruh warga NU di Jakarta Khususnya anggota Banser NU untuk bisa menahan diri untuk ikut menjaga stabilitas keamanan ibukota.
Loading...