D-ONENEWS.COM

Rumah Petak Dihuni 10 Orang, Ada Penyandang Disabilitas dan Lansia

Surabaya,(DOC) – Pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) dan Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) di damping oleh Karang Taruna (Kartar) Surabaya temui keluarga pemerlu bantuan di kawasan Gunung Anyar.

Keluarga tersebut tinggal di rumah petakan yang di huni oleh 10 (sepuluh) orang yang kondisinya sangat memprihatinkan.

Menurut pendamping PKH Gunung Anyar Fajar, kondisi perekonomiannya sangat tidak mampu. Bahkan ada beberapa penghuninya adalah penyandang disabilitas, sehingga perlu intervensi dari pemerintah.

“Mas Fuad (Fuad Benardi) Ketua Karang Taruna menghubungi Kemensos (Kementerian Sosial). Alhamdulillah langsung di tindak-lanjuti,” ujar Fajar usai ke lokasi, Jumat(27/01/2023).

Fajar mengatakan, bantuan di datangkan dari Balai di Solo dan Dinas Sosial Surabaya. Berupa alat bantu dengar, kaki palsu, rombong jualan, hingga pelatihan di balai Kemensos.

“Bantuan tadi di serahkan oleh petugas Balai dan Dinsos Surabaya yang datang menemuinya,” tambahnya.

Ia menjelaskan, keluarga kurang mampu itu di temukan oleh pendamping PKH Gunung Anyar yang hendak melakukan pendataan survey Sistem Informasi Kearsipan Statis (SIKS) milik Kemensos tentang Yatim – Piatu (Yapi).

“Ada pendataan/survey SIKS Kemensos tentang Yapi di bu Sundari Gunung Anyar mas. Saya lihat kondisinya sangat tidak layak dan sangat kurang mampu. Karena 1 petak di huni 10 orang. Kemudian saya hubungi Ketua Kartar dan TKSK Gunung Anyar. Akhirnya bersama-sama turun lapangan,” jelasnya.

Fajar berharap, keluarga pemerlu manfaat ini, mendapat perhatian dari pemerintah kota (Pemkot) Surabaya, agar mendapatkan fasilitas hunian yang layak.

“Mungkin keluarga ini bisa tinggal di Rusunawa (rumah susun sewa). Karena mereka benar-benar tidak mampu. Bahkan kalau misalnya dapat bantuan program Rutilahu (rumah tinggal layak huni), mereka-pun tidak sanggup untuk pindah tempat,” pungkas Fajar.(r7)

Loading...

baca juga