Surabaya,(DOC) – Anggota Komisi A DPRD Surabaya Imam Syafi’i meragukan keberadaan Sertifikat Laik Fungsi (SFL) Tunjungan Plaza 5 (TP-5) yang diterbitkan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya.
Ia menduga, TP-5 terbakar pekan lalu, akibat managemen tak me-upgrade SFL tersebut.
Imam mengaku dapat informasi soal Izin Layak Huni (ILH) TP-5 sudah berakhir sejak Januari 2021 lalu. Semestinya pihak managemen TP-5 mengajukan SLF ke Pemkot Surabaya untuk menggantikan ILH yang sudah kadaluarsa masa berlakunya.
“Tapi kenyataannya sudah setahun lebih, TP-5 belum mengantongi SLF. Sedangkan TP-6 sudah memiliki SLF tertanggal 17 September 2020 lalu,” terang politis Nasdem Surabaya ini.
Jika informasi yang diperolehnya benar, maka, kata Imam, pihak pengelola gedung dianggap sembrono. “Sangat mungkin kebakaran terjadi karena bangunan dan gedung TP-5 tidak pernah diuji dan lolos uji kelayakannya,” kata Imam.
Ia menjelaskan, bahwa SLF Bangunan Gedung sudah diatur dalam Peraturan Wali Kota (Perwali) Nomor 14 Tahun 2018. Seluruh bangunan gedung di Surabaya, lanjut dia, harus memiliki SLF, termasuk bangunan strata title seperti Tunjungan Plaza.
Penerbitan SLF terhadap bangunan gedung melalui pemeriksan yang sangat ketat, mulai dari aspek persyaratan keselamatan, persyaratan kesehatan, persyaratan kenyamanan dan persyaratan kemudahan dengan melibatkan sejumlah OPD yang membawahi bidang-bidang tersebut. Seperti diantaranya Dinas Kesehatan, Dinas Perhubungan, Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Pemadam Kebakaran, dan Dinas PU Bina Marga.
“Tolong dihentikan operasionalnya sampai kantongi SLF. Ini demi kepentingan keselamatan publik. Baik pegawai, pemilik toko maupun pengunjung TP-5,” tandas Imam.
Dugaan tersebut semakin kuat, setelah dirinya mendengar cerita beberapa saksi mata di lokasi kebakaran. “Mulai dari sprinkle yang tidak berfungsi hingga petugas sekuriti TP-5 yang terlihat gagap dan bingung saat kali pertama melihat kobaran api,” pungkasnya.(lm/r7)