D-ONENEWS.COM

Siswi SDN Jogoyudan Lumajang Meninggal Usai Imunisasi Rubella

imunisasi rubella
foto : ilustrasi

Lumajang,(DOC) – Imunisasi Measles Rubella (MR) yang menjadi salah satu program Kemenkes yang dilaksanakan bulan Agustus dan September 2017, ternyata tidak berjalan seperti harapan.
Pasalnya pasca Imunisasi MR yang dilaksanakan di SDN Jogoyudan 2 Lumajang, Rabu (6/9/2017) lusa kemarin, Salah satu Siswi Kelas V yang bernama Sarifah (11) putri pertama Agus Suroso mengalami demam tinggi dan kejang-kejang yang disertai keluarnya air seni.
“Anak saya bernama Sarifah meninggal dunia setelah di suntik Campak dan Rubella oleh Puskesmas Kota Lumajang yang bekerja sama dengan lembaga Sekolah SDN Jogoyudan 2 Kecamatan Lumajang Kabupaten Lumajang,”ujar orang tua  Agus Suroso warga Jogoudan.
Kejadiannya, sebelum meninggal anaknya memang sakit beberapa hari tidak masuk sekolah namun setelah sembuh kemudian masuk sekolah dan setelah disuntik imunisasi anaknya pulang ke rumah sudah ada tanda-tanda sakit kembali.
Setelah itu anaknya tidur, setelah itu bangun dari tidur, pamit ingin ke kamar mandi dan setelah itu mengalami kejang-kejang hebat serta kencing dan buang air besar tanpa kontrol, kemudian di bawa ke puskesmas namun sayang nyawa anak kesayangannya tidak tertolong lagi.
“Anak memang sebelumnya sakit, tapi setelah itu sembuh. Namun setelah dirinya masuk sekolah dan pulang sekolah usai bangun tidur, dia kejang-kejang dan meninggal di puskesmas meskipun sempat dirujuk ke RSI,” jelasnya, Jumat (8/9/2017).
Agus, menyanyangkan atas program tersebut yang sebelumnya tidak dilakukan sosialisasi terlebih dahulu oleh pihak sekolah kepada wali muridnya, sehingga minimnya pengetahuan dari wali murid tidak dapat memberikan riwayat dari kesehatan putra dan putrinya ketika hendak di imunisasi MR.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Lumajang dr. Triworo mengatakan pihaknya sudah melaksanakan program Imunisasi MR sesuai prosedur dengan benar.
“Sebelumnya Korban sudah mengalami sakit sekitar satu Minggu, sehingga tidak masuk sekolah, namun saat imunisasi MR disekolahnya ibu korban memaksa anaknya untuk masuk sekolah, yang bertujuan untuk mengikuti Imunisasi MR”,Kata Triworo.
Kepala Puskesmas Kota Lumajang,  dr Rosalia ketika dikonfirmasi di ruang kerja Puskesmas, menurut salah satu staf Kepala Puskesmas, sedang mengikuti rapat.
Namun beberapa jam kemudian kepala Puskesmas ketika dikonfermasi melalui selulernya tidak aktif dan ketika dikonfirmasi melalui media sosial WA enggan membalas.
Sementara itu Kepala Sekolah SDN Jogoyudan 2, Sutinah S.pd belum bisa dikonfirmasi karena nomor hpnya tidak bisa dihubungi.(mam/r7)
 

Loading...

baca juga