D-ONENEWS.COM

Kadinkes Pemkab Lumajang Klarifikasi Meninggalnya Siswi SDN Usai Imunisasi Rubella

Kadinkes Pemkab Lumajang saat di wawancarai awak media

Lumajang,(DOC) – Dinas kesehatan Kabupaten Lumajang memberikan klarifikasi atas meninggalnya salah satu siswi SDN 2 Jogoyudan, usai mengikuti Imunisasi Measles Rubella (MR).
Kepada sejumlah awak media,  Kepala Dinas Kesehatan(Kadinkes) Pemerintahan Kabupaten(Pemkab) Lumajang  dr. Triworo, mengatakan, kegiatan vaksinasi MR itu sangat penting karena sebagai upaya  untuk memutuskan transmisi penularan virus campak dan rubella pada anak usia 9 bulan sampai dengan 15 tahun, tanpa mempertimbangkan status imunisasi sebelumnya.  Sehingga tidak ada kaitannya antara imunisasi MR dengan meninggalnya siswi SDN Jogoyudan beberapa waktu lalu.
“Wabah Campak tidak bisa diremehkan karena bisa terdampak komplikasi baik gangguan pertumbuhan maupun penyakit berbahaya lainya,”jelasnya. Sabtu (9/9/2017).
Penyakit ini menurut Triworo dapat menyebabkan kerusakan pada organ-organ tubuh bayi, terutama ketika menyerang ibu hamil di usia kandungan kurang dari lima bulan.
“Sejumlah organ yang berisiko mengalami kerusakan akibat rubella ini di antaranya otak, hati, paru-paru, mata dan telinga,”ujarnya.
Sementara itu Dokter spesialis anak, Dr Retno menjelaskan kegiatan imunisasi tersebut sangat penting diikuti oleh  masyarakat khususnya anak untuk melakukan vaksin tersebut.
“Karena di RSUD Dr Haryoto Lumajang saja ada sebanyak 5 Pasien yang telah ditemukan terdampak MR. Bagi anak yang sakit memang tidak diperkenankan untuk mengikuti vaksin, yang kita lakukan demi anak,  karena maksud dari pemerintah adalah untuk menyelesaikan masalah, anak yang terserang HIV juga tidak boleh ikut, “Jelasnya.(mam/r7)
 
 

Loading...

baca juga