D-ONENEWS.COM

Tiga Perusahaan Ini Catat Realisasi Investasi Terbesar di Jatim

Surabaya (DOC) –  Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM PTSP) Provinsi Jawa Timur mencatat tiga perusahaan berasal Pasuruan, Sidoarjo dan Malang menjadi perusahaan dengan nilai realisasi investasi dalam negeri terbesar di Jatim.
Perusahaan tersebut masing-masing adalah PT Karya Dibya Mahardika (Pasuruan) dengan nilai realisasi investasi mencapai Rp 891 miliar, disusul PT Tunas Baru (Sidoarjo) dengan realisasi investasi sebesar Rp 721 miliar dan Bentoel (Malang) dengan realisasi investasi senilai Rp 284 miliar.
Kepala Bidang Data dan Sistem Informasi DPM PTSP Provinsi Jawa Timur, Diah Ayu Ermawati mengatakan, Jatim sampai akhir tahun menargetkan raihan realisasi investasi mencapai Rp 120 triliun, atau lebih tinggi dibandingkan target yang diberikan oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) sebesar Rp 60 triliun. DPM PTSP Provinsi Jawa Timur mencatat realisasi investasi di wilayah setempat masih didominasi oleh Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) nonfasilitas senilai Rp 44,22 triliun. Dominasi kedua adalah PMDN fasilitas sebesar Rp 24,95 triliun kemudian Penanaman Modal Asing (PMA) senilai Rp 8,97 triliun.
Sedangkan secara total, kata Diah, realisasi investasi di Jawa Timur pada periode pertama tahun 2017 mengalami kenaikan sebesar 9,10 persen menjadi Rp 78,14 triliun. Total angka itu sebenarnya bisa tumbuh lebih tinggi, jika Jatim mampu lebih detail memetakan potensi wilayah dengan lebih baik.
“Secara nasional pemerintah juga telah memiliki Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional (RIPIN, red), seperti halnya Jawa Barat yang juga sudah memiliki roadmap serupa. Bahkan, mereka sudah punya kluster-kluster industri tersendiri. Nah, Jatim saat ini masih perlu dipetakan kembali,” katanya.
Oleh karena itu, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) dan Disperindag perlu melakukan pemetaan kembali. Ia menyebut, untuk investasi PMA terbesar yang merealisasikan investasi pada semester pertama tahun ini adalah PT Alam Indo Megah asal Belanda yang ada di Pasuruan dengan nilai investasi 32,697 juta dolar AS. Kemudian, disusul Miwon asal Korea Selatan yang ada di Gresik dengan nilai realisasi investasi sebesar 30,330 juta dolar AS, serta PT Tirta Investama asal Singapura (Pasuruan) dengan investasi senilai 37,308 juta dolar AS. (DOC02)

Loading...