D-ONENEWS.COM

Wali Kota Eri Tinjau Langsung Vaksinasi Ibu Hamil di Kampus C Unair Surabaya

Surabaya, (DOC) – Vaksinasi massal khusus ibu hamil yang diselenggarakan di Gedung Airlangga Convention Center (ACC) kampus C Unair Surabaya, Kamis (19/8/2021) ditinjau langsung oleh Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi bersama Ketua Tim Penggerak PKK Kota Surabaya Rini Indriyani Eri Cahyadi.

Wali Kota Eri bersyukur karena akhirnya ibu hamil di Surabaya sudah bisa divaksin dan tempatnya bagus dan nyaman.

“Akhirnya hari ini, kita bersama-sama dan menunjukkan gotong royong melakukan vaksinasi bagi ibu hamil di Gedung Airlangga, sehingga lebih aman dan nyaman saat divaksin. Tugas kami memang menjaga ibu-ibu hamil ini, karena dia dikasik amanah anak oleh Tuhan,” ujarnya.

Ia juga menegaskan bahwa gedung di Unair itu akan menjadi sentra vaksin atau titik vaksin ke depannya, karena tempat dan parkirnya luas. Namun, yang diutamakan terlebih dahulu adalah ibu hamil, dan jika sudah selesai, baru dilanjutkan bagi masyarakat umum.

“Yang paling spesial itu di sini panitianya dokter kandungan semuanya, sehingga bisa periksa kandungan sekalian. Itu bedanya vaksin di Unair dengan di tempat lainnya,” ungkapnya.

Ia juga berharap ibu-ibu yang saat ini diberi amanah anak oleh Allah, selalu menjaga kandungannya dan diminta mendidik anak-anaknya. Sebab, anak-anak inilah yang kelak akan menjadi pemimpin di kota dan negara ini. “Jadi, kita menyiapkan kader-kader bangsa ini,” imbuhnya.

Ketua POGI Surabaya Dr dr Brahmana Askandar SpOG (K) mengatakan, sasaran ibu hamil yang akan divaksin pada hari ini di Unair sebanyak 1.000 dosis. Ia juga memastikan bahwa usia kehamilan yang aman divaksin setelah melewati 3 bulan pertama atau setelah melewati trimester pertama.

“Karena pada 3 bulan pertama adalah masa pembentukan. setelah masa pembentukan selesai, maka aman untuk usia 33 minggu. Kenapa sampai 33 minggu, karena diharapkan pada saat bersalin usia 37 minggu, dia sudah terproteksi,” jelasnya.

Ia menjelaskan mengatakan kondisi ibu saat hamil bermacam-macam. Jika memiliki penyakit penyulit, maka tidak bisa disuntik vaksin.

“Tidak perlu (konsultasi dulu ke dokter kandungan sebelum vaksin), tapi kan ibu hamil yang mengontrol bisa bidan, dokter, dokter umum, dokter spesialis. Tapi kalau ada sesuatu, bidan atau dokter umum akan mengkonsultasikan ke dokter spesialis. Kemudian dokter spesialis akan mengevaluasi apakah bisa divaksin atau tidak,” katanya.

Dokter spesialis kandungan ini menegaskan vaksin jenis Sinovac ini aman bagi ibu hamil. Karena berdasarkan edaran kementerian, ada 3 vaksin yang aman untuk ibu hamil yakni Sinovac, Moderna, dan Pfizer. “Sampai saat ini nggak ada yang berat (efek samping bumil), kalau ada efek KIPI mereka menghubungi puskesmas terdekat. Kebanyakan cuman nyeri di tangan, hanya beberapa saat saja,” ujarnya.

Rektor Unair Prof Dr Mohammad Nasih bersyukur karena vaksinasi bagi ibu hamil berjalan lancar, tertib dan tidak menimbulkan kerumunan di tengah pandemi Covid-19.

“Tadi Pak Wali Kota menyampaikan bahwa tempat ini akan digunakan untuk sentra vaksinasi, khususnya untuk ibu hamil. Kami siap dan nanti kita jadwalkan,” pungkasnya. (Hm/Fr)

Loading...

baca juga