D-ONENEWS.COM

Batal Hadiri Kuliah Umum Akibat Ancaman Panwas

risma_wisnuSurabaya,(DOC) – Cawali Tri Rismaharini membatalkan diri untuk menghadiri undangan sebagai pembicara dalam Kuliah Umum Pendidikan Karakter di Univesitas Muhammadiyah Surabaya, Kamis (3/12/2015).

Ketua panitia, Ratno Abidin mengaku, pihaknya belum mengetahui pasti alasan ketidakhadiran mantan wali kota tersebut. Namun, sehari sebelumnya, dia mengakui pihaknya menerima ancaman dari Panwas Kota Surabaya yang akan membubarkan acara kuliah umum yang dihadiri calon wali kota yang diusung PDIP tersebut.

“Saya kurang paham masalahnya apa. Tapi tadi malam sempat beredar SMS, bahkan humas Unmuh juga ditelpon panwas yang menyatakan akan membubarkan acara karena dianggap kampanye di kampus,” jelas Ratno Abidin.

Bukan hanya ancaman yang diterima, menurut Ratno, panwas juga akan mengerahkan anggota panwascam se-Surabaya untuk memantau acara kuliah umum tersebut. “Ada SMS ke saya, panwas se-Surabaya akan datang ke Unmuh Surabaya,” ungkapnya.

Dia mengaku heran dengan ancaman dari panwas tersebut. Pasalnya, kuliah umum yang akan diselenggarakan tak ada muatan politis. Ratno mengatakan, kuliah umum ini rutin diadakan setiap semester.

Pada kesempatan ini, pihaknya menghadirkan Risma sebagai pembicara dengan tema pendidikan karakter, karena memang perempuan yang pernah mendapat predikat wali kota terbaik ketiga di dunia itu dinilai sosok yang tepat.

“Beliau sosok yang visioner, jika dicontoh oleh mahasiswa dan guru sangat bagus dan tepat,” jelasnya.

Meski, bukan berlatar belakang pendidik, lanjut Ratno, menurutnya, Risma selama menjabat wali kota begitu perhatian dan peduli terhadap masalah pendidikan. “Beliau sangat perhatian terhadap dunia pendidikan,” tegas Ratno.

Dia menambahkan, pihaknya memahami aturan kampanye pilkada. Untuk itu, pihaknya sebelumnya mempersilakan panwas untuk melakukan tindakan, jika pada pelaksanaannya terdapat pelanggaran.

“Dilihat dulu ada pelanggaran tidak. Jangan belum dimulai sudah diancam akan dibubarkan,” tuturnya dengan nada kecewa.

Dia juga mengungkapkan, SMS yang berisi ancaman akan membubarkan kuliah umum yang dihadiri Risma, bukan hanya disampaikan ke panitia, namun juga diterima beberapa mahasiswa UMS.

“Mahasiswa juga menerima SMS itu. Dan mereka menyampaikannnya ke kami (panitia),” ungkapnya.

Ratno mengaku kecewa dengan tindakan panwas kota Surabaya. Pasalnya, untuk menggerakkan mahasiswa datang ke kuliah umum juga bukan hal yang mudah. Meski kuliah umum ini merupakan kegiatan wajib diikuti para mahasiswa.

Kekecewaan terhadap sikap panwas bukan saja datang dari panitia kuliah umum. Beberapa mahasiswa yang hadir di Aula Universitas Muhammadiyah Surabaya pun mengaku kecewa.

Seperti diungkapkan Hadi Haryanto, mahasiswa jurusan Matematika, yang menilai ancaman panwas tersebut kurang etis. Pasalnya, materi yang disampaikan mantan Kepala badan Perencanaan dan Pembangunan Kota itu berkaitan dengan masalah pendidikan.

“Tindakan panwas tersebut  kurang tepat, dan cenderung dipolitisir,” katanya

Ungkapan senada disampaikan Devi Indah Lestari, ia menilai tindakan panwas berlebihan. Pasalnya, kegiatan kuliah umum tersebut berkaitan dengan masalah motivasi kepada para mahasiswa.

“Acara kuliah yang berkaitan dengan pendidikan karakter dan memotivasi ke mahasiswa kok dilarang,” tandasnya.

Devi mengakui, datang ke kuliah umum bukan sekadar karena kuliah wajib. Namun, dirinya juga kagum dengan figur Risma. Ia menilai sosok Risma sangat baik.

“Beliau itu sopan, disiplin dan tepat mengisi acara seperti ini,” ungkapnya.(mc/r7)

Loading...