Surabaya,(DOC) — Sebanyak 245 entrepreneur Program Magister Manajemen Universitas Ciputra (UC) terjun langsung ke industri kesehatan melalui kegiatan Real Business Solution (RBS) 2.0, Jumat (21/11/2025).
Mereka mengunjungi dua fasilitas produksi milik PT Helmig’s Prima Sejahtera dan PT Phapros Indonesia Medika (PIM) untuk memetakan persoalan bisnis sekaligus merumuskan strategi modernisasi merek.
Membedah Tantangan Industri Kesehatan
Dalam kunjungan tersebut, para peserta mempelajari berbagai isu krusial. Mereka menyoroti pemulihan kepercayaan publik, pembaruan identitas merek, relevansi lintas generasi, hingga peluang ekspansi pasar.
Tidak hanya mengamati proses di lapangan, para entrepreneur juga diminta menghasilkan solusi konkret berbasis data. “RBS bukan sekadar ruang belajar. Ini laboratorium solusi bagi mitra industri. Peserta harus menghasilkan rencana aksi yang bisa langsung dieksekusi,” tegas Dr. Eric Harianto, Project Coordinator UC.
Pendekatan Interdisipliner Percepat Inovasi
Head of Magister Manajemen UC, Dr. Metta Padmalia, menilai keberagaman latar belakang para entrepreneur membuat proses analisis semakin tajam.
Menurutnya, solusi yang muncul jauh lebih komprehensif karena peserta mempertimbangkan regulasi, dinamika konsumen, serta keberlanjutan usaha.“Tiga aspek ini sangat menentukan arah transformasi merek di sektor kesehatan,” jelas Metta.
Industri Peroleh Wawasan Baru
Direktur PT PIM dan PT Helmig’s, Tirta Kusuma, mengaku mendapatkan banyak masukan yang relevan. Menurutnya, perubahan perilaku konsumen berlangsung sangat cepat sehingga perusahaan membutuhkan perspektif segar untuk mengikuti kompetisi.
“Kolaborasi ini memperkuat koneksi antara dunia akademik dan industri. Kami mendapatkan insight baru yang langsung bisa di pertimbangkan dalam pengembangan produk,” kata Tirta.
RBS 2.0 Dorong Peserta Tawarkan Solusi Nyata
RBS 2.0 di susun sebagai platform pembelajaran terapan yang menghubungkan mahasiswa UC dengan industri strategis. Melalui riset singkat, observasi lapangan, dan analisis manajemen berbasis etika serta keberlanjutan, peserta diarahkan untuk menyelesaikan persoalan bisnis secara sistematis.
Program ini tidak hanya menguatkan kemampuan akademis, tetapi juga membekali entrepreneur masa depan dengan keterampilan menghadapi tantangan industri kesehatan modern.(ode/r7)





