Surabaya, (DOC) – Pemkot Surabaya langsung mengambil tindakan cepat setelah bencana angin puting beliung melanda. Peristiwa ini terjadi di Kelurahan Manyar Sabrangan dan Kelurahan Mulyorejo, Kecamatan Mulyorejo, pada Jumat (29/11/2024) sore.
Bencana tersebut di picu oleh hujan deras yang di sertai angin kencang. Akibatnya, sebanyak 102 rumah mengalami kerusakan ringan, 22 pohon tumbang, dan satu warga mengalami luka-luka.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Surabaya, Agus Hebi Djuniantoro, menjelaskan bahwa angin puting beliung terjadi sekitar pukul 15.00 hingga 16.00 WIB. Kelurahan Manyar Sabrangan menjadi wilayah terdampak paling parah, dengan 77 rumah rusak dan 241 jiwa terdampak. Sementara itu, di Kelurahan Mulyorejo, 25 rumah terdampak dengan total 75 jiwa.
Hebi menyebutkan bahwa kerusakan terutama terjadi pada atap rumah yang mayoritas berbahan asbes. Meskipun demikian, seluruh rumah yang terdampak masih dapat di huni.
Langkah Cepat Pemkot Surabaya
Pemkot Surabaya segera bergerak melakukan penanganan setelah kejadian ini. Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, bersama perangkat daerah terkait, langsung meninjau lokasi bencana. Mereka memberikan bantuan dan pendampingan kepada warga yang terdampak.
BPBD Surabaya memimpin upaya tanggap darurat dengan beberapa langkah berikut:
- Melakukan kaji cepat di lokasi.
- Memotong pohon tumbang yang menghalangi jalan.
- Memberikan bantuan logistik berupa terpal dan kebutuhan dasar.
- Mengevakuasi korban luka-luka untuk mendapatkan perawatan medis.
- Selain itu, Koramil 0831-04/Sukolilo dan Kodim 0831/Surabaya Timur turut membantu pemasangan terpal untuk rumah-rumah yang rusak.
Sinergi Antarinstansi
Penanganan bencana ini tidak hanya di lakukan oleh BPBD Surabaya. Berbagai instansi lain turut terlibat, termasuk BPBD Provinsi Jawa Timur, Dinas Lingkungan Hidup (DLH), dan Dinas Pemadam Kebakaran serta Penyelamatan (DPKP).
DLH bertugas membersihkan area dari pohon tumbang, sementara Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) melakukan normalisasi saluran air untuk mencegah genangan.
Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman, Cipta Karya, dan Tata Ruang (DPRKPP) juga membantu menyediakan terpal serta mencatat kerusakan rumah untuk program Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu).
Di sisi lain, Dinas Kesehatan (Dinkes) bersama Palang Merah Indonesia (PMI) memberikan pertolongan medis kepada korban luka. PLN pun turun tangan memutus aliran listrik sementara untuk mencegah bahaya, sekaligus memperbaiki instalasi listrik yang rusak.
Untuk menjaga kelancaran lalu lintas di area terdampak, Dinas Perhubungan (Dishub) mengatur arus kendaraan. Sementara itu, Polsek Mulyorejo memastikan keamanan di lokasi bencana tetap terjaga.
Hebi menegaskan bahwa Pemkot Surabaya akan terus mendampingi warga yang terdampak hingga kondisi kembali normal. Kolaborasi dengan berbagai pihak akan terus di lakukan demi meringankan beban masyarakat.
“Kami berkomitmen untuk memberikan penanganan terbaik. Upaya ini di lakukan agar masyarakat bisa segera bangkit dari dampak bencana ini,” pungkas Hebi. (r6)