Surabaya,(DOC) – Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Republik Indonesia mulai rangkul, membentuk, dan kembali menjaga ideologi Pancasila di Jawa Timur.
Untuk merealisasikan hal itu, BPIP mengajak warga dari berbagai elemen melalui seminar yang di selenggarakan di Surabaya selama 3 hari, 25-28 Juli 2022.
Penguatan dan pembinaan nilai- nilai ideologi Pancasila, BPIP juga sekaligus menggandeng Bakesbangpol Provinsi Jawa Timur dengan mengundang perwakilan dari 38 Kabupaten/Kota yang masuk dalam Jejaring Panca Mandala Se-Jatim.
Jejaring Panca Mandala (JPM) sendiri adalah program kerja BPIP untuk membumikan dan menginternalisasi nilai-nilai Pancasila di setiap Daerah, dan saat ini dilakukan di Provinsi Jatim.
Kegiatan pembekalan Jejaring Panca Mandala ini di gelar selama 3 hari. Pada hari terakhir yakni 28 Juli, para peserta akan iring-iringan memobilisasi menuju Grahadi kantor Gubernur Jawa Timur.
“JPM ini model, triger, simbol, dan salah satunya Gotong Royong di kehidupan sehari-hari. Mungkin di Kota besar seperti Surabaya dengan contoh membantu UMKM agar jejaringnya lebih kuat,” ujar Direktur Hubungan Antar Lembaga dan Kerja Sama, Elfrida Herawati Siregar, Senin (25/7/2022).
Sementara itu, Deputi bidang hubungan antar lembaga, sosialisasi, komunikasi, dan jaringan Ir. Prakoso menjelaskan, bahwa Pancasila adalah sumber dari segala sumber hukum. Sangat penting bagi kita untuk memahami nilai-nilai Idiologi Pancasila. Untuk itu tak ada salahnya ideologi Pancasila kembali di perkuat.
“JPM dibentuk untuk membantu upaya- upaya Idiologi Pancasila,” terangnya.
Prakoso menambahkan, JPM di bentuk sebagai mitra dari BPIP. Di bentuk dari 5 unsur masyarakat, yakni Panca berarti lima dan Mandala artinya kekuatan.
“Jadi JPM di bentuk dari 5 unsur kekuatan dari pemerintah dan masyarakat,” katanya.
Di jelaskan Prakoso, 5 unsur yang di bentuk sebagai mitra kerja BPIP ini terdiri dari unsur Pemerintah, Tokoh masyarakat, Pengusaha, Akademik dan Media. Dari 5 unsur ini mempunyai kekuatan atau power yang luar biasa.
“Baik kekuatan politik, sosial, Pendidikan, ekonomi dan informasi,” tandasnya.(ang/r7)