D-ONENEWS.COM

Bansos Ditambah, Bantu Memulihkan Ekonomi Warga

Surabaya, (DOC) – Pemerintah berupaya mengatasi persebaran Covid-19 dengan PPKM darurat. Namun kebijakan darurat itu juga memicu dampak lain. Kebutuhan ekonomi semakin meningkat. Pendapatan warga terus berkurang. Untuk membantu warga yang terdampak, Kementerian Sosial (Kemensos) menambah bantuan pada program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) atau Kartu Sembako. Keluarga Penerima Bantuan (KPM) BPNT sebanyak 1,8 juta Kepala Keluarga (KK) akan mendapatkan tambahan bantuan selama dua bulan, yakni di periode Juli-Agustus 2021

Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini di Surabaya menjelaskan, pemerintah harus memberlakukan PPKM darurat. Tujuanya satu, membendung penetrasi Covid-19 yang semakin tidak terkendali. “Kalau banyak yang terpapar, rumah sakit tidak mampu menampung,” ujarnya, (20/07/2021).

Ia mengungkapkan resiko lain yang ditimbulkan virus ini yang bisa memicu kematian. Risma, sapaan akrab Tri Rismaharini menjelaskan, tingginya angka kematian berdampak panjang. Salah satunya memicu kenaikan anak yang tidak memiliki orang tua atau yatim piatu.

Dengan pemberlakuan PPKM darurat, pemerintah memiliki konsekuensi yang jauh lebih besar. Karena pembatasan tersebut membuat pendapatan warga berkurang. “Konsekuensinya harus memberikan bantuan lebih besar,” ungkapnya.

Kemensos sudah merancang penambahan bantuan. Pertama Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) atau kerap disebut Kartu sembako. Bantuan itu diberikan selama satu tahun. Bentuknya berupa uang senilai Rp 200 ribu. Didistribusikan setiap bulan.

Nah, pada periode Juli-Agustus, Kemensos akan melipat gandakan nominal yang diterima. Warga yang terdampak mendapatkan dana Rp 400 ribu. “Ada tambahan. Sehingga seolah warga mendapatkan bantuan 14 bulan,” jelasnya.

Tak hanya mendapatkan uang, penerima BPNT juga menerima sembako. Kemensos memberikan tambahan 10 kg beras per keluarga. Beras tersebut dari Bulog.

Bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) juga ditingkatkan. Sebanyak 10 juta keluarga penerima manfaat mendapatkan bantuan. Selain pemberian uang tunai, satu keluarga juga menerima bantuan beras 10 Kg.

Lewat tambahan itu, pemerintah optimistis penerima PKH mampu bertahan dalam masa pandemi. Pasalnya, bagi keluarga yang memiliki anak yang sekolah, bantuan yang didapatkan bisa Lebih besar. Untuk SD nominalnya Rp 75 Ribu per bulan, SMP Rp 125 ribu per bulan. Sedangkan SMA Rp 166 ribu per bulan.

Selain itu, penerima Bantuan Sosial Tunai (BST) juga mendapatkan tambahan. Selain mendapatkan uang tunai sebesar Rp 300 ribu per bulan, Kemensos juga menyalurkan beras sebesar 10 kg.

Bagi penerima BPNT yang tidak masuk PKH, ada tambahan bantuan. Mereka mendapatkan beras 10 Kg.

Di sisi lain, ia juga mengungkapkan, bahwa pemerintah melalui Kemensos juga membagikan beras kepada warga yang belum tersentuh program bansos. Masing-masing  kabupaten/kota di Indonesia akan menerima 3 ribu pack beras dengan packing 5 kilograman. “Nanti akan dibagi ke warung-warung, pekerja ojek dan sebagainya yang mereka mungkin pendapatannya berkurang karena pandemi ini. Selain itu, TNI-Polri juga membagikan beras yang akan diberikan juga dalam rangka operasi PPKM,” tandasnya. (fr/r7)

Loading...

baca juga