Lumajang, (DOC) – Komandan Kodim 0821/Lumajang Letkol Inf Andi A. Wibowo mengatakan capaian vaksinasi umum dan lansia di Kabupaten Lumajang masih rendah.
“Saat ini pencapaian vaksinasi dikabupaten Lumajang masih berkisar di angka 63 % dosis pertama bagi masyarakat umum dan 48 % bagi lansia,” ujar Andi usai memimpin Rapat koordinasi dan Evaluasi Pencapaian Vaksinasi di halaman Makodim 0821 Lumajang, Selasa (28/12/2021).
Dandim mengakui, pencapaian target vaksinasi yang sedianya akan terselesaikan di akhir tahun ini terkendaka akibat terjadinya bencana erupsi semeru pada 4 Desember 2021. “Ini yang menjadi faktor utama dalam keterlambatan pencapaian target vaksinasi yang ada di Kabupaten Lumajang,” ungkapnya.
Menurut Andi, sebelum erupsi pencapaian vaksinasi cukup luas biasa, namun ketika terjadinya erupsi semeru selama tiga minggu lebih kenaikan hanya sekitar 3 %. “Capaian hanya naik 3% dari 60% ke 63 %, jadi itu sangat jauh,” ujarnya.
Pencapaian tersebut dinilai sangat lambat, mengingat hanya Kecamatan Pronojiwo dan Kecamatan Candipuro yang terdampak serius dalam bencana erupsi tersebut. “Untuk itulah penting bagi kita mengadakan rapat koordinasi sebagai proses evaluasi untuk mengetahui simpul permasalahan yang ada dilapangan,” imbuhnya.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lumajang Bayu mengatakan bahwa pokok permasalahan terjadinya keterlambatan pencapaian vaksinasi tersebut selain dipengaruhi oleh bencana erupsi semeru, faktor lainnya adalah tingkat penolakan untuk vaksinasi dari masayarakat masih tinggi. “Ada beberapa Kecamatan antara lain Ranuyoso, Klakah, Randuagung dan Gucialit kesadaran masayarakatnya untuk mengikuti vaksinasi sangat rendah. Sehingga warga disana banyak yang menolak untuk divaksin” jelasnya
Untuk mengejar keterlambatan pencapaian itu, pihaknya berkolaborasi dengan TNI-Polri menargetkan dalam satu hari minimal 13 Ribu vaksin dengan rincin vaksinasi dengan sasaran masayarakat umum sejumlah 7 ribu sedang untuk lansia 6 ribu harus bisa terlaksana di 25 puskesmas yang tersebar di 21 kecamatan. “Stock vaksin saat ini ada 140 ribu lebih, makanya target vaksinasi 13 ribu perhari harus bisa kita capai sehingga di akhir tahun bisa mencapai target 70% vaksinasi untuk umum dan 60 % untuk lansia ” ungkapnya.
Sedangkan untuk melacak warga yang belum tervaksin, pihaknya akan melibatkan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil serta TNI-Polri dengan cara melaporkan data warga tervaksin ke Dispendukcapil kemudian data tersebut diinput ke data Kartu Keluarga, dengan demikian bisa diketahui mana warga yang sudah tervaksin mana yang belum
“Misalnya di desa itu banyak yang belum vaksin fokus ke desa itu. kita akan mencari data by name by address, kita laporkan warga yang sudah vaksin ke Dispendukcapil untuk diinput ke data KK dengan begitu bisa mengetahui mana warga yang sudah vaksin atau yang belum,” pungkasnya.(Imam)