D-ONENEWS.COM

Dewan Minta Pembangunan Frontage Road Tak Meresahkan Pedagang Wonokromo

Surabaya,(DOC) – Pembangunan frontage road sisi barat di Jl. Ahmad Yani Surabaya menimbulkan keresahan bagi para pedagang disekitar Wonokromo. Pasalnya lahan jualan mereka terancam hilang karena terlindas pembebasan lahan frontage road.
Perkembangan proyek jalan samping sisi barat ini, sekarang sudah berada di depan rumah sakit Islam (RSI) dan akan berlanjut sampai terminal Joyoboyo.
Anggota komisi C DPRD kota Surabaya, Agoeng Prasodjo mengatakan, anggaran pembebasan lahan sudah dialokasikan ke dalam APBD tahun ini. Namun pihaknya menghimbau, agar pelaksanaan pembangunan Frontage Road tidak berdampak keresahan pedagang.
“Dalam pembebasan lahan jangan sampai menimbulkan masalah baru, terutama soal relokasi para pedagang yang saat ini masih bertahan,” ujar Agoeng, Senin (20/2/2017).
Politisi asal partai Golkar ini merasa yakin bahwa Dinas PU Bina Marga dan Pematusan mempunyai banyak pengalaman melakukan pembebasan lahan sehingga tak menimbulkan keresahan bagi pedagang.
Terpisah, Komisi B DPRD kota Surabaya juga meminta Perusahaan Daerah (PD) Pasar Surya untuk mencari jalan keluar atas permasalahan tersebut.
“Terdapat 29 stand pedagang yang lahannya akan terkena dampak pembangunan Frontage Road sisi barat. Data dari PD Pasar, sampai sekarang masih ada 6 pedagang yang sudah menempati lahan relokasi. Tapi lahan dipasar Wonokromo lama, kok hanya dua stand yang belum dikosongkan,” ungkap Anggota komisi B DPRD kota Surabaya, Ahmad Zakaria, disela dengar pendapat di gedng dewan, Senin(20/2/2017).
Dalam kesempatan itu, Ahmad Zakaria juga meminta PD Pasar untuk menjelaskan keadaan yang sesungguhnya. Dirinya kuatir, nasib para pedagang ini terkatung-katung, karena tak kebagian lahan relokasi. “Kalau cuma segitu,terus sisanya kemana?, bagaimana nasibnya sekarang?,” tanya Politisi PKS ini.
Menjawab pertanyaan tersebut, Direktur Pembinaan Pedagang Pasar, PD Pasar Surya, Nurul Azza menjelaskan bahwa lahan relokasi untuk para pedagang Wonokromo lama telah disediakan di tujuh tempat, yaitu diantaranya; Pasar Wonokromo atau DTC, Pasar Gubeng, Pasar Tambakrejo, Pasar Kupang, Pasar Rungkut Baru, Pasar Dukuh Kupang dan Pasar Blauran.
“Mungkin para pedagang masih memilih tempat relokasi berjualan yang cocok,” jawab Nurul.
Sementara itu, Juniawati salah seorang pedagang pasar Wonokromo yang diundang dalam pertemuan, membenarkan jika para pedagang masih enggan menempati lokasi relokasi, karena kondisinya tidak sesuai harapan. “Setelah di cek satu-satu semuanya tidak sesuai. Terlalu sempit dan sepi pengunjung,” pungkas Juniwati.(adv/rob7)

Loading...