D-ONENEWS.COM

Dinsos Jatim Dianggap Tak Netral, Kiriman Bunga Untuk Khofifah-Emil

Surabaya,(DOC) – Kemenangan Cagub dan Cawagub Jatim Khofifah-Emil versi quick count, langsung direspon oleh Dinas Sosial Pemprov Jatim dengan mengirim bunga ucapan selamat atas kemenangan Paslon nomer urut 1(satu).

Hal ini tentunya, menuai kontraversi dari berbagai kalangan masyarakat yang menganggap, kiriman bunga ucapan selamat tersebut, masih terlalu dini, karena belum ada penetapan pemenang  Pilgub Jatim hasil penghitungan suara secara manual atau real count yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum(KPU). 

Sekretaris DPC Partai Gerindra Surabaya, AH Thony menilai hal tersebut merupakan tindakan yang tidak etis.

“Independensi dari Dinas Sosial harusnya dijaga, Menghitungnya saja belum selesai dan pendukungnya saja belum sempat jabat tangan dan syukuran, kayak kuatir gak uman berkat saja,” ungkap Thony saat dihubungi via selulernya, Minggu (1/7/2018).

Menurut Thony, karakter birokrat seperti ini yang masih kolonial dan sudah kena revolusi mental yang menyebabkan birokrat tidak bisa menahan diri. “Birokrat yang seperti ini harusnya lebih menjaga dan menahan diri agar tidak dinilai memihak atau tidak independen,” ujarnya. 

Gubernur Jawa Timur Soekarwo sendiri saat diminta komentarnya menyatakan bahwa dia menganut aliran normatif. 

“Jika nanti setelah diumumkan secara resmi (oleh KPU) baru nanti bicara atau komunikasi dengan gubernur dan wakil gubernur terpilih,” tegas Gubernur Soekarwo seakan menyindir Dinas yang mendahului mengucapkan selamat lewat karangan bunga dan dengan datang langsung ke kediaman calon gubernur yang dinyatakan menang versi hitung cepat. 

Namun ketika ditanya soal adanya ucapan selamat melalui karangan bunga oleh Dinas Sosial Jatim, Soekarwo yang akrab di panggil Pakde Karwo, langsung membantahnya.

 “ Tidak ada itu, itu foto lama dari Dirut BRI jaman PKH dulu itu,” kilah Pakde Karwo. 

Sementara diwaktu sebelumnya, karangan bunga ucapan selamat kepada Paslon Cagub dan Cawagub terpilih versi quick count itu, telah beredar viral melalui pesan Whatsapp,  berupa video berdurasi 1 menit 20 detik, 

yang menurut data, dikirim 2 hari setelah coblosan pilgub 2018 berlalu. 

Dalam video tersebut terlihat kepala Dinas Sosial Sukesi beserta jajaran dibawahnya sedang berada di sebuah rumah yang diduga adalah rumah Khofifah Indar Parawansa. 

Hal ini bukan kali pertama saja Kadinsos Jatim menunjukkan ketidaknetralannya. 

Pada Desember 2017 silam, Kadinsos Sukesi, juga mendatangi acara Khofifah yang saat itu didampingi oleh istri Emil Dardak, Arumi Bachsin. Namun saat itu Sukesi berkilah dan mengatakan bahwa saat itu dia datang ke acara tersebut karena mewakili Gubernur Jatim Soekarwo. 

 “Owhhh keliru, Mas. Ini bukan kampanye, tapi penyuluhan untuk guru-guru Muslimat NU cara menangani anak-anak zaman now atau generasi alpha,” kata Kadinsos Jatim Sukesi ketika itu.(kb/r7) 

Loading...

baca juga