D-ONENEWS.COM

Ekonomi Bangkit dari Surabaya, Wali Kota Pahlawannya

Padat Karya Kunci Bangkitnya Ekonomi Kerakyatan

(Sessi-1)

foto: Wali Kota Eri Cahyadi di Parade Surabaya Juang

Surabaya,(DOC) – Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi) telah menyampaikan prediksi ekonomi dunia di tahun 2023 mendatang yang akan mengalami resesi.

Pernyataan Presiden Jokowi ini, nampaknya sangat di pahami oleh Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi. Namun ia tak merasa begitu kuatir dengan adanya isu resesi tersebut.

“Resesi memang akan terjadi di tahun 2023 seperti pernyataan Presiden Jokowi. Tapi jangan lupa, bahwa ada prediksi pakar, resesi tak berdampak banyak terhadap Indonesia. Termasuk kota Surabaya,” ungkap Wali Kota Eri Cahyadi.

Menghadapi resesi, kata Cak Eri panggilan akrab Wali Kota Eri Cahyadi, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya telah menggandeng beberapa daerah untuk menyiapkan makanan pengganti beras.

“Jadi sekarang kalau kita resesi, kita menyiapkan kota dengan ketahanan pangan. Salah satunya adalah menyiapkan makanan selain beras. Jadi kita ada porang, ketela, jagung dan lain sebagainya,” ungkap Cak Eri saat di temui di Balai Kota Surabaya, Jumat(28/10/2022).

Kerjasama yang telah terjalin untuk mensukseskan penguatan pangan, lanjut Cak Eri, yakni kabupaten Sidoarjo dan Gresik. Menyusul dengan pemerintah kabupaten (Pemkab) Ponorogo serta Ngawi.

“Harapannya supaya tidak saling tumpang tindih. Kalau misal ternyata di Gresik atau Ngawi kemampuan berasnya sangat tinggi, maka kebutuhan kita berapa?. Kita nanti juga akan tanam porang dan ketela kalau misal ada daerah yang membutuhkan,” katanya.

Foto : Wali Kota Eri Panen Raya bersama warga di lahan Padat Karya

Program penguatan pangan di Surabaya, akan memanfaatkan lahan tidur aset pemerintah yang nanti di kelola warga lewat padat karya. “Ayo berdoa dan berusaha bareng. Yakinlah kalau kita ada pengganti pangan,” tandas Cak Eri.

Sebelum muncul isu resesi di tahun depan, di penghujung akhir masa pandemi Covid-19, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya telah membangkitan ekonomi dengan mengajak seluruh warga untuk membuka usaha.

Ajakan itu di wadahi oleh Pemkot Surabaya dengan menggagas program Padat Karya, mulai dari menjahit, membuat sepatu dan sandal. Berjualan sembako, wisata alam dan kuliner, usaha cafe, laundri dan cuci kendaraan, potong rambut, menanam benih ikan dan bertani di lahan aset Pemkot Surabaya, sampai pembuatan paving.

Sarana dan prasaran juga di berikan oleh Pemkot Surabaya, agar warga memiliki penghasilan tambahan dari usahanya tersebut.

Cita-cita Cak Eri, setiap warga memiliki penghasilan minimal Rp 6-7 juta perbulan. Sehingga program padat karya di genjot di masing-masing kecamatan se Surabaya untuk membantu masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Sekaligus menyerap angka pengangguran.

Mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya ini, sangat memahami betul, apabila pendapatan meningkat, maka daya beli masyarakat akan tinggi. Sehingga roda perekonomian kota Surabaya bisa bangkit kembali, terlebih pasca masa Pandemi Covid-19 yang telah berlangsung selama 2 tahun.

Selain bantuan ketrampilan dan modal yang di berikan ke warga termasuk para pelaku UMKM, Pemkot Surabaya juga menciptakan pasar.

Di antaranya, warga yang memiliki usaha toko sembako dan kuliner di arahkan untuk mendaftar ke aplikasi E-Peken. Sekaligus mewajibkan seluruh ASN di lingkungan Pemkot Surabaya untuk berbelanja kebutuhan bulanan.

Sedangkan untuk pelaku usaha menjahit, di berii orderan membuat seragam sekolah siswa SD dan SMP program bantuan dari Pemkot Surabaya. Lalu seluruh proyek pavingisasi juga di wajibkan memakai paving produksi MBR. Terakhir menjalin kerjasama dengan pihak perhotelan untuk bisa memakai produk UMKM Surabaya berupa sandal.

Sejumlah event juga di gelar untuk mendongkrak usaha para pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM), sekaligus mempromosikan hasil produksinya.

Foto: Wali Kota Eri bernyanyi dengan mantan vokalis Yovie and Nuno

Event terakhir yang di gelar Pemkot Surabaya, yakni Karnaval Nang Tunjungan dengan melibat sejumlah kepala daerah di Jawa Timur dan menghadirkan penyanyi Ibu Kota asal Surabaya, Yovie and Nuno.

Karnaval Nang Tunjungan sendiri, di gunakan sebagai ajang untuk mempromosikan Batik Surabaya Khas, karena bertepatan dengan peringatan Hari Batik Nasional dan Hari Sumpah Pemuda.

“Di sana (Tunjungan) nanti akan ada pameran batik. Kemudian kami juga mengundang Kepala Daerah se-Gerbang Kertasusila untuk fashion show bersama saya, menggunakan batik khas UMKM-nya Surabaya,” kata Wali Kota Eri Cahyadi, dalam keterangan persnya di lantai 2 Kantor Balai Kota, Rabu(26/10/2022).

Kegiatan hasil kerjasama dengan Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) dan Bank Jatim tersebut, nampaknya berjalan sukses. Mengingat 5 kepala daerah asal Sidoajo, Gresik, Lamongan, Bangkalan dan Mojokerto terpikat dengan motif Batik khas Surabaya. Motif batik yang di perkenalkan hasil karya dari 16 pembantik dan 14 desainer UMKM asal Kota Surabaya.

“Alhamdulilah ini menunjukkan batik Surabaya sudah bisa kita masukkan ke daerah lainnya. Karena kita sekarang sudah memiliki ciri khas dan Insyaallah batik itu akan terus kita kembangkan sampai dengan kita bisa ekspor ke negara lainnya,” ungkap Cak Eri usai acara Karnaval Nang Tunjungan.

“Kita sudah kerja sama dengan Gresik dan Lamongan karena di sana ada tenun. Nanti, Insyaallah batiknya itu seperti di pakai kepala daerah lain di kombinasikan, ada tenun dan ada batiknya Surabaya. Insyaallah itu yang akan kita kembangkan untuk menaikkan kemampuan UMKM Surabaya,” pungkasnya.(bersambung)

Reporter : Vialentina Khifinanda Safira

Loading...

baca juga