D-ONENEWS.COM

Eri Tanggapi Terkait Penipuan Oknum OB di Tubuh Dinas Pendidikan Surabaya

Surabaya, (DOC) – Pasca merebaknya kasus penipuan untuk memasukan siswa ke SMP dan SMK Negeri di Surabaya, Wali Kota Surabaya buka suara perihal kasus tersebut.

Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi mengatakan, bahwa pelaku adalah outsourcing (OS), bukan ASN ataupun PNS.

“Itu adalah OS. Tidak hanya masukkan ke SMP, ke SMK juga kok. Itu OS yang sekarang sudah di amankan di Polsek Tegalsari dan kita sudah keluarkan,” ujar Eri Cahyadi pada awak media, Selasa (25/7/2023).

“OS maneh. Rodok mendem. Staf dia (OS lagi. Agak mabuk. Staf dia),” imbuhnya.

Menurut Eri, bahwa tidak ada campur orang dalam. Bahkan hanya pengakuan pelaku DA sendiri.

“Gak ada. Karena itu dia ngaku kenal A lewat B lewat C padahal yo enggak. Saya minta proses. Ini sama penerimaan OS di Surabaya,” ucap Eri.

Saat ini, Pemkot Surabaya sudah melakukan kerjasama dengan kepolisian perihal kasus tersebut, agar semakin mudah kepolisian mengusut masalah penipuan tersebut.

“Itu ada sebenarnya. Makanya saya kerja sama dengan teman teman polsek. Kalau laporannya cukup satu yang ngomong, ada yang begini. Saya minta kerjasama langsung kalau enggak ditangkap ya sudah terjadi. Ini menjadi pembelajaran juga ayolah Surabaya ini biar tenang. Belajarlah untuk saling menghormati dengan satu yang lainnya,” terang Eri.

Eri juga memberikan imbauan pada masyarakat Surabaya, agar lebih pintar lebih memilah, agar tak tertipu lagi.

“Kita bolak-balik mengimbau, seluruh warga Surabaya bukan hanya wali murid. Kalau ada lapangan kerja tenaga kontrak, masuk sekolah. Jangan percaya. Malah saya yang ngomong kalau ada warga yang dimintai kasih uang. Setelah itu laporan ke saya. Saya kasih reward,” ungkap Eri.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan, Yusuf Masruh membenarkan, jika pelaku adalah Cleaning Service, bukan driver.

“Oknum itu Cleaning Service,” ujar Yusuf.

Selain itu, wali murid atau korban tak memberikan laporan ke Dindik Kota Surabaya, tapi langsung ke puhak kepolisian.

“Gak ada. Orangtuanya langsung lapor. Laporan ke hotline itu yang kemarin itu,” jelas Yusuf. (ang)

Loading...

baca juga