Gresik,(DOC) – Presiden Ri Joko Widodo (Jokowi) melakukan peletakan batu pertama pembangunan smelter atau pabrik pemurnian dan pengolahan tambang mineral PT Freeport Indonesia di Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE) Gresik, Jawa Timur, Selasa (12/10/2021).
Proyek smelter yang diperkirakan menelan biaya USD3 Miliar atau senilai Rp42 triliun, nantinya bisa memproses 1,7 juta ton konsentrat tembaga per-tahun. Sedangkan kapasitas pabrik pemurnian lumpur anoda untuk menjadi emas, mencapai 6.000 ton per tahun.
“Kapasitas ini merupakan jumlah yang sangat besar sekali. Untuk itu diharapkan pembangunan smelter Gresik dapat menjadi daya tarik industri lain untuk masuk ke Jawa Timur”, ungkap Presiden Jokowi.
Hadir mendampingi kunjungan kerja Presiden, antara lain Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, Menteri BUMN Erick Thohir, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif, Menteri BUMN Erick Tohir, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono, Sekretaris Militer Presiden Marsda TNI M. Tonny Harjono, dan Komandan Paspampres Mayjen TNI Tri Budi Utomo.
Sementara itu, Gubernur Khofifah mengatakan, kehadiran smelter PT Freeport di KEK Gresik ini menjadi salah satu hadiah terbaik yang diperoleh Jawa Timur di hari ulang tahunnya ke-76. “Smelter ini akan memberikan multiplier effects atau dampak positif yang besar bagi pertumbuhan ekonomi, pembukaan lapangan kerja serta kesejahteraan masyarakat,” kata Khofifah.
Ia menyebut, bahwa sesuai UU No.3 Tahun 2020 tentang Minerba, perusahaan tambang diwajibkan untuk membangun smelter atau pabrik pengolahan dengan tujuan bukan hasil tambang mentah yang dipasok ke pasar, tetapi sudah produk jadi untuk memberikan nilai tambah bagi daerah dan negara dalam pelaksanaan penambangan, pengolahan, pemurnian, serta pemanfaatan mineral dan batubara.
“Tidak hanya menguntungkan bagi industri tambang di dalam negeri, kehadiran smelter ini juga akan menekan angka pengangguran karena dapat menyerap banyak tenaga kerja,. Diperkirakan konstruksi saat ini akan menyerap 40.000 tenaga kerja,” kata Khofifah.
Smelter juga akan memicu munculnya industri-industri pendukung terkait. Menurut Khofifah, kehadiran pabrik smelter ini akan meningkatkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) secara signifikan bagi pemerintah daerah.
“Selama masa konstruksi pembangunan smelter di Gresik, setidaknya menyerap sekitar 40 ribu pekerja. Tadi saya sudah sampaikan ke Menteri BUMN supaya para pekerja lebih diutamakan dari Jawa Timur. Terimakasih Pak Presiden yang melakukan groundbreaking pembangunan smelter PT Freeport Indonesia. Ini menjadi hadiah ulang tahun Jawa Timur yang sangat berharga. InsyaAllah ini membawa banyak kebaikan bagi Jawa Timur, agar bisa cepat bangkit, cepat tumbuh setelah dihantam pandemi Covid-19,” tambah Khofifah.
Ssmelter PT Freeport Indonesia berdiri di lahan seluas 103 hektar, rencananya akan beroperasi pada tahun 2023 mendatang. Kota Gresik menjadi tempat pilihan lokasi pembangunan smelter, dikarenakan terdapat pabrik semen yang dapat memanfaatkan hasil pengolahan asam sulfat, perak dan gipsum.(fadis/r7)