Anak Muda Jadi Penggerak Utama Kampung Pancasila
Surabaya,(DOC) – Keterlibatan aktif generasi muda, khususnya Generasi Z (Gen Z) dan Karang Taruna (Kartar), menjadi kunci utama dalam pelaksanaan dan keberlanjutan program Kampung Pancasila di Kota Surabaya.
Program unggulan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya ini bertujuan menanamkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari masyarakat. Nilai tersebut mencakup empat pilar utama, yaitu kemasyarakatan, sosial budaya, lingkungan, dan ekonomi.
Ketua Karang Taruna Surabaya, Febryan Kiswanto, menegaskan bahwa Kartar siap menjadi motor penggerak dalam program ini. Ia menilai Kampung Pancasila merupakan penyempurna dari berbagai program kampung sebelumnya yang kini disatukan dalam payung besar nilai Pancasila.
“Kami melihat Kampung Pancasila sejalan dengan semangat Pak Wali Kota, yakni nilai kuat membantu yang lemah. Kartar akan aktif mengisi ruang kemasyarakatan, sosial budaya, dan lingkungan,” ujar Febry pada Jumat (17/10/2025).
Energi dan Kreativitas Gen Z Jadi Kunci
Menurut Febry, keberlanjutan Kampung Pancasila tidak akan berjalan tanpa keterlibatan anak muda. Oleh karena itu, setiap kampung diimbau untuk melibatkan pemuda setempat agar dapat berkontribusi melalui ide-ide kreatif.
Selain itu, keterlibatan Gen Z tidak hanya dalam sosialisasi, tetapi juga pada kegiatan ekonomi dan sosial budaya. Misalnya, mereka ikut mengelola bank sampah, kewirausahaan, dan event budaya di tingkat RW.
“Di beberapa wilayah seperti Langgar Santri, Rungkut, Wonokromo, dan Tegal Sari, Kartar sudah aktif. Anak-anak muda menjalankan usaha cuci motor, sablon, hingga menjahit di Rumah Padat Karya,” tambah Febry.
Pemkot Dorong Kolaborasi dengan Perguruan Tinggi
Sementara itu, Satgas Kampung Pancasila, Irvan Widyanto, menegaskan pentingnya pelibatan anak muda dalam setiap kegiatan. Ia menjelaskan bahwa Pemkot Surabaya akan menggandeng kampus-kampus di Kota Pahlawan untuk menurunkan mahasiswa di setiap kelurahan.
“Kami mendorong anak muda, terutama Gen Z melalui Kartar, agar aktif dalam kegiatan Kampung Pancasila,” kata Irvan yang juga menjabat Kepala BPBD Kota Surabaya.
Kemudian, Irvan menambahkan bahwa Kampung Pancasila bertujuan menyatukan seluruh program perangkat daerah yang sebelumnya berjalan terpisah agar lebih efisien dan berdampak luas.
Menuju Program Nasional Percontohan
Kampung Pancasila merupakan gagasan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi yang menggabungkan semangat Kampung Tangguh dan Kampung Madani.
Program ini bersifat berkelanjutan dan dievaluasi melalui aplikasi Sayang Warga yang digunakan setiap RW untuk melakukan penilaian mandiri.
Selain itu, pada peringatan Hari Kesaktian Pancasila 1 Oktober 2025 lalu, Eri menegaskan pentingnya penguatan nilai Pancasila di kalangan generasi muda. Pemkot Surabaya bahkan menyiapkan anggaran Rp 5 juta per RW untuk mendukung kegiatan Gen Z mulai tahun 2026.
Dukungan DPRD Surabaya
Program Kampung Pancasila juga mendapat dukungan dari Anggota Komisi A DPRD Kota Surabaya, Azhar Kahfi. Ia menilai program ini berpotensi menjadi percontohan nasional karena berhasil mengintegrasikan kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan pemuda.
“Sinergi antara Pemkot Surabaya, Kartar, Gen Z, dan seluruh elemen masyarakat dapat menjadikan Kampung Pancasila sebagai laboratorium kesejahteraan warga,” ungkap Azhar.
Lebih lanjut, ia mendorong adanya penyempurnaan SOP dan sistem pelaporan agar pelaksanaan di lapangan semakin efektif.(r7/pt)





