D-ONENEWS.COM

Gubernur Khofifah Sayangkan Pemulangan Atlet SAS dari Sea Games Filiphina

Foto: Khofifah Cium Kening atlet senam SAS

Surabaya,(DOC) – Kasus pemulangan atlet senam asal Kediri Jawa Timur inisial SAS yang dikeluarkan dari arena Sea Games Filiphina, disayangkan oleh Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa.

Gubernur Khofifah yang sempat bertemu SAS di gedung negara Grahadi, Senin(2/12/2019) sore, menyatakan, tindakan tersebut tak harus dilakukan.

Menurut dia, jika alasan pemulangan atlet senam karena tudingan yang sudah tidak virgin lagi, seharusnya hal itu bukan prioritas utama.

“Seharusnya tidak menjadi prioritas utama, pasalnya setiap atlet yang masuk dalam cabang olahraga sejatinya di ukur dari prestasi masing masing atlet yang menjadi indikator utama.

Selebihnya di luar prestasi atau soal pribadi atlet bukan menjadi prioritas,” kata Khofifah.

Namun, lanjut Khofifah, jika alasannya soal indisipliner selama di pusat pelatihan senam, seharusnya ada peringatan dan tindakan dalam mengembalikan kedisiplinan.

“Alasan dan keterangannya harus jelas, apalagi soal virginitas. Jika memang terbukti, virginitas dijadikan alasan pelatih untuk menggugurkan peserta, saya akan meminta maaf,” tandasnya.

Kasus tudingan ini mencuat pada Sabtu(30/11/2019) lalu, Kini atlet senam yang telah meniti kariernya sejak kelas 4 SD mengalami trauma psikis dan putus asa. Bukan lantaran dipulangkan dari arena Sea Games Filiphina, tapi juga rasa malu yang ditanggung atas tudingan itu.

Sementara itu, sebelumnya kuasa hukum SAS Imam Muchlas meminta pihak pelatih untuk menjelaskan persoalan SAS yang digugurkan dari Sea Games. Kliennya siap ditest fisik atas tudingan pelatih yang telah dilayangkan.

Ia menduga, ada oknum yang memiliki kepentingan untuk menggeser posisi SAS dari arena Sea Games Filiphina.

“Sampai sekarang belum ada penjelasan pelatih yang menggugurkan SAS dari Sea Games,” katanya.

Mengenai alasan indisipliner, kata dia, surat teguran yang di layangkan kepada kliennya tak menyebutkan demikian. Pihak pelatih, lanjutnya, hanya melayangkan surat permintaan tes virgin kepada kliennya. Hal ini dinilai ganjal.

“Kalau itu sebagai salah satu persyaratan masuk Sea Games, seharusnya test itu disiapkan sejak awal. Tapi ini hanya diminta untuk klien saja,” katanya.

Ia meminta transparansi dan evaluasi di cabang olahraga Persani agar kasus SAS terulang lagi di kemudian hari. “Sayang kalau mengena pada atlet berprestasi,” pungkasnya.(div)

Loading...