Pesan untuk Guru dan Tenaga Kependidikan: Jaga dan Tingkatkan Prestasi Pendidikan Jawa Timur
Surabaya,(DOC) – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyematkan Tanda Kehormatan Satyalancana Karya Satya kepada 982 Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
Upacara penghargaan berlangsung di Gedung Negara Grahadi, Senin (13/10/2025), berdasarkan Keputusan Presiden RI Nomor 60/TK/Tahun 2025 tentang Penganugerahan Tanda Kehormatan Satyalancana Karya Satya.
Penyematan tersebut menjadi bagian dari rangkaian Hari Jadi ke-80 Provinsi Jawa Timur dan wujud apresiasi atas pengabdian, loyalitas, dan disiplin ASN dalam melayani masyarakat.
Total 982 ASN penerima penghargaan terdiri atas masa pengabdian 30, 20, dan 10 tahun. Acara dibagi dalam empat sesi, yakni Sesi 1 sebanyak 211 ASN (Perangkat Daerah Pemprov Jatim), serta Sesi 2–4 sebanyak 771 ASN dari lingkungan Dinas Pendidikan Jatim.
Khofifah: ASN Tangguh Harus Punya Integritas dan Loyalitas
Dalam sambutannya, Gubernur Khofifah menegaskan bahwa Satyalancana Karya Satya bukan sekadar simbol masa kerja, tetapi pengakuan atas integritas, disiplin, dan konsistensi ASN dalam mengabdi pada negara.
“Penghargaan ini bentuk pengakuan negara atas pengabdian panjang, loyalitas, kerja keras, dan profesionalisme panjenengan semua,” ujarnya.
Ia menambahkan, ketangguhan ASN menjadi kunci agar Jawa Timur terus bertumbuh. ASN dituntut tangguh tidak hanya dalam kompetensi, tetapi juga dalam akhlak, loyalitas, dan tanggung jawab terhadap rakyat.
“Ketangguhan ASN adalah kunci agar Jawa Timur terus bertumbuh. Karena dari ketangguhan itulah tumbuh kepercayaan masyarakat kepada pemerintah,” tegasnya.
Filosofi “JATIM BISA”: Spirit ASN Masa Kini
Dalam kesempatan itu, Khofifah juga memperkenalkan filosofi “JATIM BISA” (Berdaya, Inklusif, Sinergis, Adaptif) sebagai semangat baru ASN Jawa Timur.
“ASN Jatim harus berdaya menghadapi tantangan, inklusif melibatkan masyarakat, sinergis dalam kolaborasi lintas sektor, dan adaptif terhadap perubahan zaman,” jelasnya.
Ia berharap tanda kehormatan ini menjadi pengingat moral dan amanah pengabdian, bukan sekadar formalitas. ASN diimbau menampilkan keteladanan, menjaga etika, dan disiplin dalam bekerja.
“Integritas adalah modal utama dalam pelayanan publik. Jadikan penghargaan ini pengingat untuk menjaga martabat profesi dan semangat pengabdian tanpa pamrih,” pesan Khofifah.
Pesan untuk Guru: Pertahankan Prestasi Pendidikan Jatim
Khofifah juga menyampaikan apresiasi khusus bagi guru dan kepala sekolah penerima Satyalancana. Ia menyoroti deretan prestasi pelajar Jawa Timur, termasuk keberhasilan enam tahun berturut-turut (2020–2025) menjadi peringkat pertama nasional penerimaan siswa ke PTN tanpa tes (SNBP).
“Ini prestasi membanggakan, bukan hanya bagi sekolah, tapi juga bagi Jawa Timur,” ungkapnya.
Selain itu, Kontingen Jatim juga menjuarai Lomba Kompetensi Siswa (LKS) Nasional untuk ketiga kalinya.
Khofifah menilai capaian itu tak lepas dari sinergi antara guru dan siswa yang kuat.
“Kerja keras para guru menghasilkan prestasi yang membanggakan. Hubungan guru dan murid di Jawa Timur itu ‘nyekrup’, saling terhubung,” ujarnya.
“Panjenenganlah penggerak utama. Saya berterima kasih atas pengabdian dan kerja keras para guru. Tapi juga saya minta, jaga kemuliaan profesi ini karena panjenengan yang menyiapkan generasi emas kita,” pungkasnya.(lup/r7)





