Ia menjelaskan, Wali Kota Surabaya sangat mendukung IKM ini. Di Surabaya sendiri sudah ada 850 satuan pendidikan yang mendaftar untuk IKM. Kemudian sekitar 87 persen telah melakukan aktivasi pemanfaatan platform Merdeka Belajar. Harapannya, satuan pendidikan bersama komunitas belajar yang ada dapat belajar bersama.
Widdiharto menyatakan, IKM tidak hanya pada tataran kuantitatif, tapi kualitatif. Satuan pendidikan dan kelompok belajar yang ada. Seperti Kelompok Kerja Guru (KKG), Musyarawah Guru Mata Pelajaran (MGMP), dan Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) harapannya ada transformasi belajar.
âTransformasi belajar yang di maksud adalah pembelajaran yang berpihak kepada siswa, pembelajaran yang berdiferensiasi, diagnosis asesmen, Teaching at The Right Level, bagaimana komitmen dan dedikasi guru, bagaimana memberdayakan komunitas, ekosistem pendidikan. Inilah yang kita bangun,â terangnya.
Ia mengapresiasi Kota Surabaya yang membangun beberapa komunitas belajar untuk mendukung IKM. Ia menyebut ada program Sinau Bareng serta Surabaya Belajar yang merupakan sinergisme, kolaborasi, serta gotong royong dalam membangun iklim pendidikan.
âPak Wali sangat tertarik kepada 20-30 persen yang lebih mengarah kepada proyek penguatan Profil Pelajar Pancasila. Artinya. Kuriklulum Merdeka ini tidak semata-mata pada tataran kognitif keterampilan dan skill. Tapi juga berkarakter. Ini menjadi konsen kami,â katanya.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya akan mendukung IKM ke seluruh satuan pendidikan di Surabaya. Pihaknya juga mendorong para guru sekolah maupun tiap-tiap komunitas belajar untuk memanfaatkan platform Merdeka Belajar untuk IKM.
âFa Insya Allah. Kami yakin dengan semangat belajar mengajar dan berkarya pendidikan di Kota Surabaya akan terus berkembang ke arah lebih baik. Teruslah bergerak demi anak-anak Indonesia. Mari serentak bergerak mewujudkan Merdeka Belajar,â pungkasnya.(hm/r7)