D-ONENEWS.COM

Khofifah Minta Tim Medis RSJ Menur Dampingi Fitriani Secara Intens

Surabaya,(DOC) – Seorang warga Kediri Wiji Fitriani (28) yang mengalami depresi stadium 4 (Schizophernia) hingga memakan anggota tubuhnya sendiri, telah mendapatkan perawatan khusus dari tim medis Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Menur Surabaya.

Wiji Fitriani yang dievakuasi oleh Dinas Sosial Pemprov Jatim ke RSJ Menur Surabaya sejak 15 hari yang lalu, kini berangsur-angsur membaik. Bahkan ia sudah bisa berkomunikasi dengan lancar kepada para penjenguknya, termasuk Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa yang melakukan kunjungan ke RSJ Menur, Selasa(7/5/2019) siang, untuk melihat kondisinya secara langsung.

Dalam kesempatan itu, Gubernur Khofifah yang membawakan kado baju lebaran dan tasbih mendapat keluhan dari Wiji Fitriani, bahwa dirinya sudah sembuh dan ingin segera pulang. Ia pun juga mengaku rindu kepada kampung halamannya dan neneknya.

Keluhan itu tak direspon oleh Gubernur Jatim, lantaran Wiji Fitriani masih perlu mendapatkan perawatan intensif dari tim medis RJS Menur Surabaya. Sebelumnya kebiasaan perempuan 28 tahun asal Kediri ini, suka menggigit tangannya terutama jarinya sendiri hingga luka-luka dan habis.

“Harus ada pendamping khusus untuk penyembuhan pasien dan harus mendapat perawatan intensif dokter,” ungkap Khofifah.

Wiji Fitriani merupakan yatim piatu yang suka melukai hingga memakan anggota tubuhnya ketiak penyakit kejiwaannya kambuh.

Menurut Khofifah, luka ditangan bekas gigitannya yang kini sudah dibalut perban, merupakan bukti bahwa pasien asal Kediri Jatim ini, sangat membutuhkan perhatian khusus.

“Berharap tim medis gabungan RSJ Menur, Dinas Kesehatan dan Dinas Sosial Jatim fokus pada penyembuhan Fitri. Koordinasi untuk tahapan pengobatan hingga masa rehabilitasi harus dilakukan,” katanya.

Sementara itu, Dr. Lila Nurmayanti, salah satu tim medis RSJ Menur yang merawat Wiji Fitriani menyatakan, fitri menderita gangguan jiwa berat. Sehingga meski nampak sehat, namun pasien masih perlu dilakukan terapi dan rehabilitasi hingga benar-benar normal.

“Ditangani selama 15 hari. Gangguan jiwa yang di alami Fitri cukup berat. Sehingga bukan hanya tahap pengobatan saja, tapi juga butuh proses terapi dan rehabilitasi agar pasien sembuh dan tidak lagi melukai dirinya,” ungkap Dr. Lila Nurmayanti.

Dibanding saat Fitri tiba di RSJ Menur Surabaya, 21 April lalu, lanjut Lila, kondisinya jauh lebih baik. Fitri sudah mulai bisa beradaptasi dengan lingkungan sekitar dan tidak gampang marah-marah lagi.

“Dari hasil pemeriksaan riwayat kesehatanya, gangguan jiwa yang diderita fitri bermula dari masalah keluarga. Untuk itu perlu penanganan khusus untuk menyembuhkannya,” jelasnya.

Mengenai biaya pengobatan dan perawatan, kata Lila, kesemuanya di tanggung oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur.(div/r7)

Loading...