Surabaya,(DOC) – Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini menghadiri kegiatan “Seleksi Sumber Daya Manusia (SDM) Program Keluarga Harapan (PKH)” se-Jawa Timur. Hadir dalam kegiatan yang berlangsung di Convention Hall Surabaya tersebut, sebanyak 456 orang.
Dalam sambutannya, Mensos mengungkapkan, dari data yang dia dapatkan, jumlah pelamar untuk SDM PKH se-Jawa Timur sebanyak 49.460 orang. Sebanyak 14.724 pelamar mengirimkan dokumen dengan lengkap, dan 456 lolos administrasi.
Adapun kebutuhan terhadap SDM PKH untuk enam kabupaten/kota di Jawa Timur hanya mencapai 110 orang. Yakni dari Kabupaten Jombang sebanyak 15 orang, Kabupaten Bojonegoro 31 orang, Kabupaten Pamekasan 13 orang, Kabupaten Trenggalek 15 orang, Kabupaten Sidoarjo 10 orang, dan Kota Surabaya 26 orang.
Melihat kenyataan ini, Mensos memberikan motivasi dan pandangan kepada para peserta. Mensos meminta, agar mereka tidak berkecil hati. “Kalian yang tidak lolos, jangan berkecil hati. Indonesia ini sangat kaya dan luas. Menjadi pegawai di lingkungan pemerintah bukan segalanya. Banyak potensi bisa di kembangkan di luar,” kata Mensos (05/09).
Indonesia memiliki jumlah penduduk yang sangat besar. Itu artinya mereka memiliki kebutuhan yang besar dan beragam pula. Mulai sandang, pangan dan kebutuhan lainnya. “Inilah potensi dan peluang yang bisa di manfaatkan oleh kalian,” kata Mensos.
Ia berpesan, potensi dan peluang besar tersebut harus di raih dan di manfaatkan oleh generasi muda tanah air. Termasuk anak-anak muda yang saat ini melamar posisi SDM PKH. “Kalian yang harus meraih peluang ini. Jangan sampai kekayaan luar biasa ini di ambil oleh bangsa lain. Lalu kita hanya menjadi pengamat sementara yang dapat keuntungannya adalah mereka semua,” katanya.
Menjadi wirausahawan menjanjikan kehidupan yang baik secara ekonomi. Mensos mencontohkan saat menjadi Wali Kota Surabaya, ia menginisiasi program “pahlawan ekonomi”. Program ini membina usaha kecil hingga mereka bisa tumbuh menjadi pengusaha besar dengan omset miliaran dan puluhan miliar.
Memang usaha mengatasi tantangan tidak pernah mudah. Perlu kerja keras dan pantang menyerah. “Tapi bukan tidak bisa. Kalau mau mudah ya sudah kita habiskan waktu di rumah saja. Tapi nanti tidak yang kasih kita makan. Apa ya mau begitu?” katanya.
Mensos mengisahkan anak bernama Gading yang mengalami disabilitas ganda, tangan dan kakinya tidak sempurna. Kemampuan bicaranya juga tidak jelas. Tapi Gading berani mengatasi tantangan anak yang rajin dan bersemangat bekerja.
Setiap hari dia menyusuri jalanan sepanjang Ibu Kota Kabupaten Pekalongan berjualan minuman dengan sepeda roda tiga. Saat bertemu Mensos, Gading di berikan bantuan berupa motor roda tiga. Dengan bantuan tersebut, Gading semakin termotivasi dan membuat omset usahanya semakin meningkat. “Saya ketemu Gading, tabungannya sudah Rp18 juta. Dia bisa membelikan motor untuk ayahnya,” kata Mensos.
Sementara itu, Plt Dirjen Perlindungan dan Jaminan Sosial Robben Rico berharap, SDM PKH yang terpilih nanti mampu bekerja secara santun dalam sikap, perilaku dan tindakan.
“Hormati dan perlakukan seluruh lapisan masyarakat setara tanpa membeda-bedakan suku, agama, ras, etnis maupun latar belakang,” katanya. Selain itu SDM PKH juga harus menunjukkan integritas yaitu keselarasan antara perkataan dengan perbuatan, bekerja penuh dedikasi, dan pelayanan yang baik.
Kegiatan seleksi di laksanakan dari tanggal 5 s/d 6 September 2022 di Kota Surabaya. Kegiatan tesebut meliputi 2 tahap test yaitu test tertulis dan tes wawancara. Selama proses pendaftaran, sampai tahapan tes tertulis dan wawancara tidak di pungut biaya pendaftaran sepeser pun.(hm/r7)