D-ONENEWS.COM

Mensos Risma: Saya Sudah Siapkan Formula Untuk Selesaikan Kasus Irisan Dana Bantuan ke Masyarakat

Foto: Mensos RI Tri Rismaharini

Surabaya,(DOC) – Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini kembali mengutarakan sejumlah program unggulan yang akan dilaksanakan, setelah dirinya aktif bekerja memimpin Kementerian Sosial (Kemensos) RI, Senin(28/12/2020) pekan depan.

Disela kunjungannya di Surabaya, Bu Risma sapaan akrab Tri Rismaharini ini, berencana melibatkan kementerian sampai perguruan tinggi untuk membuat program terobosan, sekaligus membenahi system kinerja dilingkungan Kemensos RI.

Program pertama, lanjut dia, yakni perbaikan data penerima bantuan. Dalam hal ini Kemensos akan bekerja sama dengan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), utamanya soal data kependudukan, serta pembentukan tim survey di lapangan dari perguruan tinggi yang ada di wilayahnya masing-masing.

“Akan lebih baik kalau melibatkan perguruan tinggi untuk pemutakhiran data penerima bantuan di lapangan. Outputnya bisa dilihat untuk bahan evaluasi. Jangan sampai irisanirisan dana bantuan ke warga seperti di Garut terulang lagi. Nanti tidak tunai tapi lewat transfer, kemungkinan awal Januari 2021 sudah disalurkan. Untuk sementara pakai data lama yang sudah dievaluasi beberapa,” ungkap Risma saat diwawancarai awak media di Surabaya, Jumat(25/12/2020).

Program kedua, adalah program pemberdayaan masyarakat. Ditegaskan oleh mantan Wali Kota Surabaya dua periode ini, bahwa sesuai amanat Undang-Undang Dasar (UUD) 1945, kemanusiaan, keadilan, serta fakir miskin dan anak terlantar di bawah tanggungan pemerintah.

Pengalaman menjalankan program pemberdayaan kaum disabilitas dan anak-anak jalanan di Kota Surabaya, akan di terapkan di Kemensos RI nanti agar mereka juga dapat berkontribusi ke bangsa dan negara.

“Anak-anak terlantar dan fakir miskin, itu yang akan kami prioritaskan juga untuk program pemberdayaannya. Sehingga mereka bisa melakukan segala sesuatu,” kata Risma.

Selanjutnya, program ketiga adalah pemberdayaan masyarakat melalui kerja sama dengan beberapa kementerian, seperti Kementerian Koperasi dan UKM, Kementerian Perdagangan, dan Kementerian Perindustrian. Berbagai pelatihan usaha akan di buka dan di berikan ke masyarakat dengan menyesuaikan potensi daerahnya masing-masing.

Ia menambahkan, kerja sama itu dapat dibangun melalui koperasi-koperasi yang dibangun mulai tingkat kecamatan maupun Kelurahan.

“Kalau suaminya sudah bekerja namun kondisinya masih butuh bantuan atau miskin, maka kami ibu-ibunya yang diberdayakan. Tentu melihat potensi daerahnya. Karena tidak mungkin mereka terus-terusan berharap bantuan dari pemerintah,” terang Risma.

Ia juga akan menggalakkan program peningkatan pendapatan dan mengurangi pengeluaran, yakni salah satunya melalui pertanian sederhana yang melibatkan Kementerian Pertanian.

Program pertanian ini dianggap penting untuk mencukupi kebutuhan pangan, utamanya dalam menghadapi cuaca ekstrem yang telah di ramalkan oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika(BMKG).

“Ramalan BMKG setelah ada badai El-Nino, akan muncul lagi badai La Nina nanti. Kalau program pertanian ini jalan, maka tidak kuatir lagi terjadi krisis pangan, selain bisa menekan pengeluaran masyarakat,” jelasnya.

“Kalau kita bisa bersama-sama, tentunya percepatan untuk pengurangan kemiskinan, terutama untuk warga yang membutuhkan seperti penyandang disabilitas, dan kemudian masalah sosial itu bisa ditangani secara komprehensif dan terintegrasi,” tambahnya.

Ia juga menggagas program untuk anak terlantar sehingga bisa mendapatkan hak-haknya, terutama akses pendidikan.

“Kita pengin anak-anak semua mendapatkan hak akses pendidikan dan kesehatan. Kami memang harus bekerja sama dengan kementerian yang lain,” tandas Risma

Perempuan yang masih menjabat sebagai Presiden UCLG Aspac ini, juga memastikan program-program tersebut akan berjalan, seiring dengan penyelesaian persoalan-persoalan yang telah terjadi di lingkungan Kemensos RI. Program harus berjalan dan tidak harus menunggu persoalan-persoalan di Kemensos selesai. Menurut Risma, semua akan berjalan beriringan.

“Soal irisan-irisan dana bantuan tunai dari Kemensos, seperti di Garut itu, masih akan dikroscek dulu. Apakah irisan itu dilakukan untuk dibagikan lagi ke warga lain yang tidak mendapatkan bantuan, atau ke kantong pribadi. Kalau untuk pribadi, maka saya sudah siapkan formulanya untuk mengatasinya,” tandasnya.

Di akhir wawancaranya, Risma sempat mengaku kaget dengan besarnya jumlah anggaran program di Kemensos RI. “Saya melihat anggarannya, jujur saya sempat kaget. Saya ditanya, ya ngomong anggaran ini tidak gede, tapi guuedeee. Makanya ini tantangan saya di Kemensos untuk bisa mensejahterakan masyarakat,” pungkasnya.(robby)

Loading...

baca juga