Menteri PU Sebut Mayoritas Ponpes di Indonesia Tak Miliki Izin Pembangunan Gedung

Menteri PU Sebut Mayoritas Ponpes di Indonesia Tak Miliki Izin Pembangunan Gedung

Jakarta,(DOC) – Menteri PU Dody Hanggodo menyebut, mayoritas pesantren di Indonesia belum mengantongi izin persetujuan pembangunan gedung (PBG). Ia mengungkapkan, data ponpes yang memiliki izin PBG hanya 51 dari sekitar 42 ribu yang tersebar di Indonesia.

Bacaan Lainnya

“Sebagian besar enggak berizin. (Pesantren) yang te-record di sistem PBG kita hanya 51 yang berizin,” kata Dody, dikutip Kamis (9/10/2025).

Dody menambahkan, pihaknya akan mengecek langsung semua bangunan ponpes di Indonesia. Pihaknya akan membantu pengurusan izinnya.

Ia menjelaskan, masalah minimnya pesantren yang memiliki izin PBG karena terlalu menganggap enteng. Padahal, menurutnya, izin ini penting untuk memastikan kelayakan dan keamanan bangunan.

“Ya mungkin karena pesantren itu kan suka dari santri untuk santri, jadi mereka menganggap nggak perlu izin. Padahal izin itu untuk meyakinkan bahwa yang dibangun itu sesuai dengan normanya, kualitas kolom, kualitas struktur, dan seterusnya,” katanya.

Selain itu, lanjutnya, banyak juga ponpes yang letaknya jauh dari perkotaan. Hal ini membuat kesadaran membuat PBG masih minim.

“Pengurusan izin PBG ya saya pikir juga begitu, karena biasanya kan urusan PBG, IMB, itu kan hanya di kota besar ya. Di kota yang kecil-kecil mungkin mereka nggak terlalu aware soal itu,” katanya.

Dody menyebut, Pesantren Tebuireng di Jawa Timur jadi contoh baik soal perizinan dan kualitas bangunannya. Tak hanya soal pendidikannya, Tebuireng juga punya bangunan modern.

“Kayak Tebuireng itu kan bagus-bagus, memang ada pondok pesantren yang sangat modern. Nah, itu memang bagus dan ada ya tapi itu hanya sebagian kecil, sebagian besarnya kan sangat terbatas,” ujarnya.

MBG merupakan salah satu program unggulan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Program ini banyak mendapat apresiasi dari berbagai pihak.

Peneliti Indikator Politik Indonesia, Bawono Kumoro menyebut, MBG hadir karena Presiden memiliki visi jangka panjang sebagai seorang negarawan. Bawono menilai, MBG mencerminkan kepedulian Presiden terhadap generasi penerus bangsa agar memiliki kecukupan nutrisi sejak dini. (rd)

Pos terkait