D-ONENEWS.COM

NU Launching Semangat Hari Jumat

NU_SurabayaSurabaya,(DOC) – Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama(PCNU) Surabaya melaunching program semangat jumat. Peluncuran program ini mengawali pelantikan pengurus baru pada 22 Januari mendatang. Launching agenda ini dikemas sangat menarik, yakni dengan bermain sepak bola menggunakan sarung di Stadion Gelora 10 Nopember Tambaksari, Jumat(15/1/2016).
Ketua PCNU Surabaya Muhibbin Zuhri menginginkan ada kegiatan yang selalu digelorakan setiap jumat. Sebab, jumat merupakan hari besarnya umat islam, dan jumat identik dengan masjid. Program tersebut untuk memperkuat tali persaudaraan setiap muslim, dan menunjukkan bakti NU kepada masyarakat.
“Kita ingin berangkat dari masjid berperan untuk kesejahteraan masyarakat, memerpkuat sosial, ekonomi dan lainnya, launching ini juga bertujuan untuk memperat dengan komponen Suroboyo, dengan pengurus yang baru, pejabat Pemkot dan DPRD Surabaya,” ujarnya ditemui di sela-sela launching program kemarin.
Pria yang menjabat sebagai direktur Museum NU Surabaya ini menegaskan, program spirit jumat akan bertumpu kepada masjid sebagai pusat kegiatan pemberdayaan, baik di bidang keagamaan, sosial, pendidikan dan ekonomi. Kegiataan keagamaan itu bisa berupa kajian-kajian keislaman untuk memperkuat islam ahlussunnah wal jamaah.
“Jangan sampai masjid kita dimasuki oleh paham yang ndak benar, paham yang menebar radikalisme, eksklusivisme,” tuturnya.
NU Surabaya, lanjutnya, memiliki komitmen menjaga umat islam dari paham radikalisme. Komitmen tersebut terwujud dalam penguatan dakwah di berbagai masjid. Selain itu, NU juga akan mendorong Majelis Wakil Cabang (MWC) dan ranting mendampingi masyarakat Surabaya untuk mendapatkan pemahaman islam aswaja, islam yang rahmatan lil alamin, islam yang ramah, bukan islam yang menebar kebencian dan eksklusif.
Menurutnya, pendampingan masyarakat ini sangat penting mengingat banyaknya faham keagamaan yang melenceng dari islam yang ramah, seperti gerakan fajar nusantara (gafatar). Muhibbin memandang, gafatar merupakan organisasi masyarakat yang terlarang. Pasalnya,  faham gerakan ini mengajak warga bersikap eksklusif.
“Meskipun mengusung isu pembedayuaan masyarakat, sosial dan ekonom, tetapi ujung-ujungnya mengajak warga bersikap ekslusif, dan agenda yang melahirkan fenomena orang harus terpisah dari keluarganya,” katanya.
Muhibbin mengaku, di Surabaya ada beberapa titik yang diwaspadai. Sebab, gerakan tersebut akan menebar bibit-bibit radikalisme melalui aktifitas dakwah yang sangat tekstual, tidak kontekstual, kaku memahami islam dan mendang segala sesuatu dengan hitam dan putih.
“Selain melalui kegiatan dakwah, kita akan sebar potensi kita, kita minimal mencermati dan mencegah masuknya radiklisme untuk kemudian dikordinasikan kepada pemerintah,” tandasnya.(az/r7)

Loading...