D-ONENEWS.COM

Partai Demokrat Incar Cawali Incumbent

Surabaya,(DOC) – Tingginya elektabilitas Walikota Tri Rismaharini nampaknya masih tetap menjadi magnet bagi partai politik(Parpol) untuk mengusungnya maju kembali.
Sinyal untuk mengusung Risma tersebut dipancarkan oleh Partai Demokrat. Partai berlambang Mercy ini tidak bisa mengusung sendiri calonnya karena hanya mendapatkan 5 kursi di DPRD Surabaya. Kondisi itu mengharuskan Demokrat koalisi dengan parpol lain untuk mengusung calonnya.
Diakui Ketua DPD Demokrat Jatim, Soekarwo bahwa elektabilitas Risma masih tinggi di mata warga Surabaya. “Untuk masalah apakah kami akan ikut mengusung Risma untuk Pilwali, kami masih menunggu.  Calon wali kota Surabaya juga belum diserahkan ke saya sebagai Ketua DPD,” kata Pakde Karwo, Senin (22/6/2015) lalu.
Menurut Pakde  posisi Demokrat sampai saat ini masih melihat perkembangan terkini. Dinamika dan peta akan terus dipantau. Namun pihaknya merasa belum pas dengan calon yang selama ini muncul dari kader partainya sendiri.
“Jadi prinsipnya, jika ada kader Demokrat yang maju dalam Pilwali tentu akan kami prioritaskan. Akan diutamaka. Tapi kalau kadernya tak sungguh-sungguh ya tidak,” tuturnya.
Menurut orang nomor satu di Jatim ini, Pilkada atau Pilwali sebenarnya bagi Demokrat  ada dua kepentingan. Selain untuk memenangkan calon juga untuk membesarkan partai. Jika keduanya tak ditemukan, maka pihaknya akan menunggu situasi dan perkembangannya.
Pakde memiiki prinspi, Pilwali atau Pilkada pada umumnya bukan sekadar memenngkan calon. Tapi juga harus memberi manfaat bagi partai. Lantas siapa sosok kader Demokrat yang akan direstui Pakde Karwo maju dalam Pilwali Surabaya nanti, pihaknya  masih enggan menjawab.
“Saya-lah  pengambil keputusan untuk Pilwali Surabaya. Tentu dengan konsultasi dengan DPP,” katanya.
Terkait statemen dari Pakdhe Karwo, Wakil Bendahara DPC Demokrat Surabaya, M Mahmud, pihaknya menyerahkan sepenuhnya keputusan kepada partai. Intinya apa yang menjadi ketetapan partai akan didukung dan dijalankan. “Meskipun saya ini kader yang mendaftar sebagai cawali, namun kalau partai merekomendasikan untuk mengusung calon lain atau calon partai lain, kami harus menjalankan perintah partai,” katanya.
Mantan Ketua DPRD Surabaya ini mengungkapkan bahwa sebenarnya Pilwali Surabaya ini bisa dikalkulasi menang kalahnya.
“Kalau kita tidak yakin menang buat apa memaksakan diri untuk mencalonkan kader sendiri. Sedangkan ada figur yang lebih memiliki elektabilitas tinggi yang bisa menang,” tandas Mahmud.(r7)

Loading...