D-ONENEWS.COM

Pemkot Surabaya Perluas Program Sinau dan Ngaji Bareng di Ratusan Balai RW

Pemkot Surabaya Perluas Program Sinau dan Ngaji Bareng di Ratusan Balai RW
Pemkot Surabaya Perluas Program Sinau dan Ngaji Bareng di Ratusan Balai RW

Surabaya, (DOC) – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus menggiatkan program Sinau dan Ngaji Bareng di Balai RW. Program ini sudah berjalan selama setahun terakhir. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kreativitas dan kemampuan anak-anak di Surabaya.

Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, menyatakan bahwa program ini masih aktif di ratusan Balai RW. Menurut Eri, Sinau dan Ngaji Bareng adalah bagian dari program Sekolah Orang Tua Hebat (SOTH) di Surabaya. Dalam program ini, orang tua ikut mendidik anak-anak mereka. Kegiatan ini kemudian di lanjutkan dengan Sinau dan Ngaji Bareng di Balai RW. “Ini adalah satu rangkaian, tidak bisa di pisahkan,” ujar Wali Kota Eri pada Selasa (3/9/2024).

Eri juga mengungkapkan bahwa program Sinau dan Ngaji Bareng sukses berjalan seiring dengan program SOTH. Keberhasilan ini tidak lepas dari peran Tim Penggerak (TP) PKK dan Kader Surabaya Hebat (KSH). “Alhamdulillah, semuanya berjalan baik. Terima kasih kepada PKK dan KSH yang luar biasa. Surabaya di bangun dengan kebersamaan dan sinergi. Hingga kini, kebahagiaan itu yang mengubah Surabaya,” katanya.

Peningkatan Signifikan dalam Setahun

Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya, Yusuf Masruh, menyebutkan bahwa program ini telah berjalan di 238 Balai RW di Surabaya. Jumlah ini meningkat dari 220 titik sejak program ini diresmikan pada 2 September 2023. Tahun ini, Dispendik Surabaya berencana menambah program ini di Balai RW lainnya. “Ada tambahan di Lakarsantri. Sekarang, hampir semua kelurahan sudah mengadakan program ini,” kata Yusuf.

Selain itu, Yusuf menyatakan Dispendik Surabaya akan menambah tenaga pengajar. Mereka berencana melibatkan lebih banyak pemuda Karang Taruna dan mahasiswa. “Kami ingin anak-anak belajar bukan hanya soal akademis. Kami juga ingin mengembangkan bakat mereka. Misalnya, pemuda Karang Taruna yang bisa bermain gitar, bisa mengajari adik-adiknya,” jelas Yusuf.

Yusuf berharap program ini berjalan berkelanjutan. Ia menekankan perlunya kolaborasi dan konsistensi antara semua pihak. “Kami memohon bantuan dari Pak Lurah, Pak Camat, Pak RT, dan Pak RW. Mari saling mendukung agar anak-anak mau datang ke Balai RW,” tambahnya.

Program ini adalah bagian dari upaya menjadikan Surabaya sebagai Kota Layak Anak (KLA) Dunia. Dengan adanya program ini, anak-anak di Surabaya memiliki ruang aman untuk lebih produktif dan kreatif. Ribuan tenaga pengajar terlibat, mulai dari pemuka agama, mahasiswa, hingga guru. (*)

Loading...

baca juga