D-ONENEWS.COM

Pengibaran Bendera Tanda Akan Dimulainya Prepcom UN Habitat III

Surabaya,(DOC)Third Preparatory Committee(Prepcom) of the Habitat III Conference, yang diselenggaraan di Grand City Convex and Mall Surabaya, dihadiri 33 Perdana Menteri  dan 4500 delegasi dari 193 negara, telah ditandai dengan pengibaran bendera Perserikatan Bangsa – Bangsa(PBB) dan Bendera Indonesia.
Acara ceremonial Pengibaran bendera yang dilakukan di Halaman Grand City Convex and Mall, Minggu(24/7/2016) ini, sebagai simbol serah terima pengamanan dari Pihak Pengelola Gedung, Pemkot Surabaya dan Pemerintah Pusat ke Panitia penyelenggara dari PBB.
Serah terima pengamanan ini di saksikan langsung oleh Sekertaris Jenderal(Sekjen) konferensi UN Habitat III, Joan Clos, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat(PUPR), Basuki Hadimulyono dan Walikota Surabaya Tri Rismaharini.
Dalam kesempatan itu, Sekjen Konferensi UN Habitat III menyatakan kegembiraannya bisa melaksanakan kegiatan international UN Habitat di kota Pahlawan. Mengingat jumlah peserta delegasi dari negera anggota, hampir sesuai target. Bahkan Perdana Menteri yang sudah menyatakan kesanggupannya untuk hadir, lebih banyak dari penyelenggaraan sebelumnya.
“Kegiatan ini akan merupakan hal yang sangat penting bagi PBB dan Indonesia,”tutur Joan Clos dihadapan sejumlah tamu asing dan para jurnalis dari manca Negara, Minggu(24/7/2016) pagi.
Konferensi UN Habitat yang diparakarsasi oleh PBB ini, pelaksanaannya rutin setiap 20 tahun sekali. Berbagai isu – isu penting di dunia tentang Lingkungan Perumahan, Pemukiman dan Perkotaan akan dibahas secara intensif hingga menghasilkan suatu kesepakatan yang bersifat global.
Penyelenggaraan konferensi UN Habitat III tahun 2016, di Surabaya, merupakan kali ketiga, setelah penyelenggaran sebelumnya  ditahun 1976 dan 1996 silam.  Di tahun 2016 ini, penyelenggaraan Prepcom UN Habitat akan dilaksanakan di Equador.
Joan mengaku pernah datang ke Surabaya dalam kunjungan formal, guna memantau pembangunan perkotaan. Ia menganggap bahwa Kota Surabaya ini, bisa menjadi contoh bagi kota-kota lain di negera yang tergabung dalam UN Habitat III.
“Surabaya yang terdepan. Ini inspirasi bagi kita semua. Bisa dibuat contoh, meski tantangannya selalu menyertai,” teranganya.
Joan clos mengapresiasi perjuangan pemerintah kota(Pemkot) Surabaya dalam mengembangkan kotanya menjadi lebih baik. Masalah penataan lingkungan perkotaan yang muncul sangatlah rumit, namun dapat diatasi dengan inovasi dan kreatifitas oleh Pemkot.
“Upaya pemerintah kota untuk mengatasi kendala yang ada cukup baik,” pujinya
Sementara itu, Menteri PUPR, Basuki Hadimulyo mengatakan, penyelenggaraan Prepcom III UN Habitat biasanya di kantor PBB. Sehingga penyelenggaraan Prepcom di Kota Surabaya adalah yang pertama di luar kantor PBB dan Asia.
“Sebelumnya di New York dan di Kenya selalu di Kantor PBB,” tuturnya
Dalam event internasional ini, sebagai negara kepulauan, Indonesia akan membawa isu-isu tentag negara kepulauan yang berkaitan dengan pembangunan perkotaannya. Basuki Hadi Mulyono mengungkapjan, untuk mengatasi masalah kawasan kumuh, pihaknya mempunyai program 100 – 0 – 100, yang dianggap ampuh menghilangkan kawasan kumuh di perkotaan.
“Ini kesempatan yang kami negosiasikan dalam new agenda perkotaan di equador nanti,” katanya.(k4/r7)

Loading...