D-ONENEWS.COM

Penyintas Erupsi Gunung Semeru Mulai Merintis Usaha

Lumajang,(DOC) – Pasca terjadinya erupsi Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur pada 4 Desember 2021 lalu, sejumlah penyintas bencana yang berada di Posko Pengungsian Lapangan Desa Penanggal Kecamatan Candipuro mulai merintis usaha.

Kegiatan produktif yang dilakukan para penyintas erupsi Semeru ini untuk membangkitkan kembali ekonomi yang sempat mati.

Sekretaris Desa Penanggal Amien mengatakan, bahwa ada beberapa kegiatan produktif yang dilakukan penyitas bencana Gunung Semeru, salah satunya membuat kerajinan tangan hiasan dinding.

“Kita berharap dengan adanya usaha itu salah satu upaya untuk pemulihan ekonomi para penyintas erupsi gunung Semeru. Sehingga mereka tidak hanya menunggu bantuan yang datang, jadi harus berfikir mandiri,” tuturnya.

Dengan adanya beberapa stand UMKM Ini bagi penyintas erupsi gunung Semeru bisa membuat ekonomi kembali pulih

“Para penyintas erupsi Semeru juga harus berfikir kembali ke mata pencarian, walaupun belum sepenuhnya mereka mengurus pekerjaan sebelumnya,” ujarnya.

Amien menjelaskan, di posko pengungsian juga telah dibangun galery untuk memasarkan produk kerajinan yang dibuat oleh penyintas bencana Gunung Semeru.

“Ini kita mulai untuk membangkitkan ekonomi masyarakat, ada yang membuat kerajinan, menjahit, membuat keset juga, ada yang buka angkringan, jadi ini kita mulai dulu,” katanya.

Galeri yang sudah dibangun sebagai tempat display produk yang dihasilkan oleh para penyintas, seperti contoh misalnya aksesoris seperti gantungan kunci, tas, dan kerajinan tangan yang terbuat dari bahan bambu atau kayu.

“Galery itu digunakan sebagai mendisplay produknya, jadi tamu yang datang bisa langsung melihat ke galeri atau membelinya,” ujar Amien.

Sementara itu, Salah satu Penyintas Bencana Gunung Semeru Daru Dusun Kajar Kuning Desa Sumberwuluh Marsinem mengungkapkan, bahwa selama di pengungsian, dirinya bersama masyarakat terdampak lainnya tidak memiliki pemasukan. Meskipun usaha yang dilakukannya masih tergolong kecil, namun hasil yang diperoleh telah lumayan.

“Alhamdulillah. Ada saja daripada tidur terus gak ada kegiatan, gawe selimuran (untuk mengisi kegiatan, red),” ungkapnya.

Mereka sadar, bahwa kehidupan harus terus berjalan, tidak mungkin semua kebutuhan masyarakat bisa terpenuhi dengan mengandalkan bantuan atau donasi dari masyarakat lainnya. (imam)

Loading...

baca juga