Surabaya, (DOC) – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menggelar upacara Peringatan Hari Santri Nasional (HSN) 2021 di Taman Surya Balai Kota Surabaya, Jum’at (22/10/2021) sore. Peringatan HSN pada tahun 2021 ini, mengangkat tema “Santri Siaga Jiwa Raga”.
Dalam kesempatan itu, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi bertindak sebagai inspektur upacara. Kegiatan ini juga dihadiri Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Surabaya. Di antaranya, Danrem 084/Bhaskara Jaya, Brigjen TNI Herman Hidayat Eko Atmojo dan Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Akhmad Yusep Gunawan.
Hadir pula, Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, AKBP Anton Elfrino Trisanto, perwakilan dari Kejaksaan Negeri (Kejari) Surabaya dan Kejari Tanjung Perak serta Pimpinan dan Anggota DPRD Kota Surabaya.
Sedangkan untuk peserta upacara, diikuti dari berbagai organisasi mahasiswa maupun organisasi masyarakat di Surabaya. Di antaranya, Gerakan Pemuda (GP) Ansor, Pemuda Muhammadiyah, Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU), Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU), Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM), Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) hingga Fatayat NU Surabaya,
Dalam amanatnya, Wali Kota Eri menyampaikan, bahwa penetapan HSN setiap tanggal 22 Oktober, merujuk pada tercetusnya ‘Resolusi Jihad’ yang berisi fatwa kewajiban berjihad demi mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
“Resolusi Jihad ini kemudian melahirkan peristiwa heroik tanggal 10 Nopember 1945 yang kita peringati sebagai Hari Pahlawan,” kata Wali Kota Eri dalam sambutannya.
Karenanya, Wali Kota Eri menyatakan, bahwa perjuangan dalam mempertahankan kemerdekaan saat itu tidak lepas dari peran serta santri dan ulama. “Saat itu, Hadratus Syekh KH Hasyim Asy’ari menyampaikan Resolusi Jihad. Sehingga munculah 10 November pertempuran dan itulah yang terus akhirnya kita bisa pertahankan kemerdekaan,” katanya.
Menurutnya, filosofi semangat perjuangan para santri dalam mempertahankan kemerdekaan, harus dapat dilanjutkan di masa sekarang. Misalnya, para santri turut berperan aktif bersama pemerintah dalam menanggulangi Covid-19, baik melalui ikhtiar lahir maupun batin.
“Inilah contohnya, inilah filosofinya, bahwa santri hari ini ketika kita menghadapi Covid-19, maka peran santri, semangat santri, doanya para santri dan kyai itu dibutuhkan untuk mengurangi Covid-19,” tuturnya.
Bagi Wali Kota Eri, doa para santri dan ulama dengan disertai ikhtiar lahir dari Forkopimda Surabaya, terbukti ampuh menekan kasus Covid-19. Hasilnya, kasus Covid-19 di Kota Pahlawan terus melandai dan PPKM di Surabaya berada di Level 1.
“Dan itu terbukti, dengan doa para santri, para kyai dan seluruh elemen masyarakat di Kota Surabaya, hari ini Covid-19 di Surabaya bisa Level 1,” kata dia.
Maka dari itu, di momen Peringatan HSN ini, Wali Kota Eri kembali mengajak para santri untuk kembali bergotong-royong menjadi garda depan sebagai motor penggerak ekonomi masyarakat. Sebab, sekarang ini sudah saatnya roda ekonomi di Surabaya berputar.
“Pergerakan ekonomi harus kita tingkatkan dan semangat santri seperti mempertahankan kemerdekaan kita lakukan dalam masa pandemi Covid-19,” pesannya.
Ia meyakini, ketika seluruh elemen masyarakat bergotong-royong dan berjuang bersama, maka pergerakan ekonomi di Surabaya dapat segara normal. Apalagi, perjuangan ini didukung ikhtiar lahir dan disertai doa dari para santri dan ulama.
“Insya Allah ekonomi segera bangkit di Surabaya, sehingga kita bisa menyelesaikan kemiskinan dan pengangguran. Karena itulah tujuan dari kebersamaan kita,” sebutnya.
Pada momen itu, Wali Kota Eri juga memberikan penghargaan kepada para santri berprestasi serta warga yang telah berjasa dalam memajukan pembangunan di Kota Pahlawan. Menurutnya, kalau dulu perjuangan para santri mempertahankan kemerdekaan, maka sekarang ini adalah melawan Covid-19 dan aktif berperan dalam pembangunan.
“Bayangkan kalau pembangunan sebuah kota itu dilandasi kekuatan santri dan kekuatan agama maka kota itu akan menjadi kota yang Baldatun Thoyyibatun Warobbun Ghofur,” pungkasnya. (hm/fr)