Lumajang,(DOC) – Festival Grebeg Suro yang digelar di Desa Sumbermujur, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, berlangsung meriah.
Beragam perayaan Grebeg Suro, digelar mulai dari arak – arakan hasil Bumi, Tarian Budaya khas Lumajangan “Tarian Oleng” hingga ritual adat yang telah menjadi tradisi tahunan warga Sumbermujur.
Sejumlah tumpeng raksasa diarak menyambut datangnya tahun baru 1441 Hijriyah tersebut. Tampak ribuan masyarakat memadati rute arak-arakan tersebut.
“Ini merupakan tradisi tahunan masyarakat Pekulo untuk memperingati satu suro atau datang tahun baru hijriyah,” terang Kepala Desa Sumbermujur Supi’i.
Tak sekadar perayaan, imbuh Safi’i, Grebeg Suro juga bertujuan untuk berdoa kepada Tuhan Yang Maha Kuasa untuk memberikan keselamatan dan keberkahan bagi daerah tersebut.
“Leluhur kami mengajarkan demikian untuk membersihkan kampung dari bala, musibah dan marabahaya,” ujarnya.
Bupati Lumajang yang hadir dalam acara grebek suro berharap kepada segenap masyarakat tidak sekadar melestarikan tradisi leluhur tersebut. Namun, juga kembali mengingat nasihat-nasihat para leluhur.
“Ada banyak nasihat dari para leluhur kita, yang harus tetap kita pelajari dan kita amalkan dalam kehidupan kita,” ujarnya.
Sementara itu, Kapolres Lumajang AKBP DR Muhammad Arsal Sahban SH SIK MM MH mengungkapkan, Grebek syuro di desa Sumbermujur ini memiliki kekuatan pariwisata yang tinggi. Karena adanya tradisi sakral hasil dari budaya masyarakat desa sumbermujur.
“Peringatan Grebeg Suro ini adalah implementasi rasa syukur masyarakat sekitar atas segala hasil bumi dan kekayaan alam yang di berikan tuhan kepada mereka,” ujarnya.
Mereka meyakini juga dengan penanaman kepala sapi ini akan mencegah mengeringnya Sumber mata air yang dijaga oleh Ulin.
“Ulin ini yakni sepasang ikan Mistis yang dipercaya masyarakat tinggal di sumber mata air ini dan akan keluar sebentar saat diperingati hari 1 Suro,” Kata Arsal.(imam)