D-ONENEWS.COM

Petani Rugi Pasca Letusan Gunung Kelud

Jakarta, (DOC) – Abu vulkanik Gunung Kelud menyisakan cerita duka bagi para petani. Akibat debu tebal yang menutupi area perkebunan hasil panen petani terancam rusak dan membusuk. Sudah pasti petani akan mengalami kerugian karena gagal panen.
Cerita duka datang dari Kuswari (34 tahun), petani di Kecamatan Kepung, Kabupaten Kediri, Jawa Timur. Lahan pertanian miliknya pada akhir tahun lalu ditanami bibit cabai, dan akhri bulan ini waktu panen. Namun, Gunung Kelud lebih dulu meletus. Dengan kini harga cabai di pasar sekitar Rp 20 ribu per kilogram, jika saja Kelud tidak meletus, Kuswari bisa meraup untung ratusan juta rupiah.
Aktivis pertanian asal Jawa Timur, Panel Barus mengungkapkan kerugian petani pasca meletusnya gunung dengan ketinggian 1.731 meter meliputi biaya produksi, biaya panen dan biaya pemeliharaan. “Untuk angka pasti saya belum dapat datanya. Namun, jika dikalkulasikan untuk seluruh Jawa Timur, bisa sampai ratusan juta jumlah kerugiannnya,” ucap Ketua Nasional Penyelamatan Kretek ini.
Sementara itu, Pengamat Ekonomi Antony Budiawan, justru mengkhawatirkan adanya dampak inflasi terhadap kerugian yang dialami petani sekitar kawasan Gunung Kelud. “Sisi penawaran, sisi distribusi dan sisi harga akan berubah signifikan. Inflasi bisa saja terjadi,” ucapnya.
Untuk masalah kerugian petani, menurut Anthony, pemerintah daerah melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), atau pemerintah pusat melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Nasional (APBN) memiliki kewajiban untuk meringankan beban para petani, dalam hal ini daerah dan pusat harus bekerjasama.
Asa petani Kelud untuk mendapatkan untung besar tertunda karena gunung yang juga pernah meletus pada tahun 2007 ini, kamis (13/2) malam lalu erupsi dan memuntahkan abu vulkanik keseluruh penjuru Kabupaten Kediri. Namun, asa baru muncul, karena petani di Kediri meyakini, tanah pertanian mereka akan semakin subur pasca meletusnya kelud. (r4)

Loading...