D-ONENEWS.COM

RI Bakal Jadi Produsen Utama Baterai Mobil Listrik di Asia Tenggara

Jakarta (DOC) – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan setidaknya empat tahun ke depan Indonesia akan menjadi produsen utama baterai kendaraan listrik. Dia mengatakan itu saat meresmikan groundbreaking pabrik baterai Hyundai-LG di Indonesia yang dikatakan pertama di Asia Tenggara.

Modal besar Indonesia menjadi produsen utama baterai yaitu karena disebut Jokowi memiliki cadangan nikel terbesar di dunia.

“Saya yakin dalam tiga sampai empat tahun, melalui manajemen pengelolaan yang baik, Indonesia akan menjadi produsen utama produk-produk barang jadi berbasis nikel, yaitu baterai lithium, baterai listrik, dan baterai kendaraan listrik,” kata Jokowi, dilansir dari CNN Indonesia, Rabu (15/9).

Menurut Jokowi peresmian pabrik ini menjadi bukti keseriusan pemerintah atas hilirisasi industri. Kata dia strategi negara saat ini keluar secepatnya dari jebakan negara pengekspor bahan mentah, melepaskan ketergantungan produk impor dengan mempercepat revitalisasi industri pengolahan sehingga memberi nilai tambah ekonomi semakin tinggi.

Hilirisasi seperti pembangunan pabrik baterai ini dikatakan Jokowi dapat meningkatkan nilai tambah bijih nikel. Setelah diolah menjadi sel baterai nilainya bisa bertambah 6-7 kali lipat dan jika menjadi mobil listrik dapat meningkat sampai 11 kali lipat.

Pemerintah dikatakan bakal memberi kemudahan buat para pelaku usaha dan investor untuk berinvestasi dan mengembangkan usaha di dalam negeri.

Groundbreaking pabrik baterai Hyundai-LG ini merupakan kelanjutan dari MoU antara Hyundai dan LG pada 28 Juli lalu yang disaksikan berbagai menteri. Dalam MoU itu telah disebutkan kedua pihak akan mendirikan pabrik di Karawang New Industrial City dengan investasi US$1,1 miliar.

Menurut keterangan resmi Sekretariat Presiden, pabrik baterai ini milik HKML Battery Indonesia.

Pabrik baterai yang dibangun berkapasitas maksimal 10 GWh per tahun dan sanggup menyuplai untuk lebih dari 150 ribu unit mobil listrik per tahun. Produk yang dihasilkan berupa sel baterai lithium-ion NCMA yang digunakan khusus untuk mobil listrik platform Electric-Global Modular Platform (E-GMP).

E-GMP bukan cuma digunakan untuk memproduksi mobil listrik Hyundai, tetapi juga Kia. Hyundai Motor Group sudah menargetkan menghasilkan lebih dari 23 model mobil listrik dan menjual 1 juta unit mobil listri per tahun pada 2025.

Rencananya pembangunan pabrik bakal selesai pada awal 2023, kemudian produksi massal dimulai pada awal 2024. Pabrik mobil Hyundai yang sudah berdiri di Indonesia akan mulai memproduksi mobil listrik pada Maret 2022. (cnn)

Loading...