D-ONENEWS.COM

Sebelas Dokter Spesialis Siap Rawat Bayi Hydrocephalus

Surabaya,(DOC) – Bayi 5(lima) bulan penyandang Hydrocephalus (Facial Cleft Tessier Hydrocephalus Myelomeningocel), Muhammad Pandhu Firmansyah dirawat oleh 11(sebelas) dokter spesialis dari berbagai devisi RSUD dr Soetomo Surabaya.

Disampaikan oleh Dr Joni Wahyuhadi Direktur Utama RSUD dr Soetomo Surabaya, bahwa penanganan terhadap bayi Pandhu akan dilakukan maksimal secara bertahap. Mulai dari penanganan gizi oleh spesialis anak, kemudian perencanaan bedah syaraf, hingga bedah plastik.

“Kami akan berupaya maksimal menangani Pandhu. Penanganannya dilakukan bertahap. Kami melibatkan para dokter ahli bedah plastik, bedah syaraf, dan dua dokter khusus memonitor tumbuh kembang anak,” kata Joni saat konferensi pers di ruang Humas RSUD dr Soetomo Surabaya, Senin (9/12/2019).

Menurut Joni, tahapan penanganan Pandhu adalah pemasangan selang yang dilakukan oleh dokter bedah syaraf. Hal itu untuk mengurangi tekanan kadar air di otaknya.

“Kalau nanti sudah stabil, barulah dilakukan rekontruksi (bedah plastik) di bagian sumbing wajah yang harus dipersempit . Ini dikerjakan 1 (satu) bulan sampai 2(dua) bulan ke depan,” tambahnya.

Penanganan Pandhu ini, lanjut Joni, akan dilakukan sampai usia 17 tahun. Sejumlah rekontruksi wajah juga terus dilakukan.

“Kami melibatkan 11 dokter spesialis dari berbagai divisi. Sampai 17 tahun terus dipantau dan direkonstruksi,” katanya.

Dalam konfrensi pers tersebut, Dina Oktavia (21) ibu kandung Pandhu, juga dihadirkan untuk memberikan kontak dua dokter ahli tumbuh kembang anak yakni dr Mira dan dr Nur Aisyah.

Dengan begitu, sewaktu-waktu ibu nya bisa berkonsultasi tentang gizi dan tumbuh kembangnya Pandhu.

Pada kesempatan itu, Dina juga sempat membuatkan susu untuk Pandhu.

“Ibu, nanti diberikan kontak dokter tumbuh kembang biar bisa konsultasi langsung untuk pemantauan,” kata Joni kepada Dina Oktavia bersama ibunya yang sambil menggendong cucunya Pandhu.

Seperti diketahui, bahwa Muhammad Pandhu Firmansyah, bayi lima bulan warga Jojoran, Surabaya, selain menderita hidrosefalus juga mengalami kelainan wajah sehingga tidak bisa mendapat asupan gizi secara normal.

Pandhu mengalami facial cleft tessier hydrocephalus myelomeningocele. Kepalanya membesar tak beraturan, sedangkan bibir, hidung, dan matanya tidak terbentuk sempurna.

Bibir tak sempurna itulah yang membuat Pandhu sulit minum ASI dari puting ibunya atau meminum susu formula dengan dot. Ibunya terpaksa harus menyuapi susu formula dengan sendok.(r7)

Loading...